Koran Kaltara, 23 April 2022
NUNUKAN, Koran Kaltara – Untuk pertama kalinya di tahun ini, kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Nunukan kembali terjadi pada Kamis (21/4/2022).
Lokasinya di depan GOR Dwikora yang ada di Sei Sembilan, Nunukan.
Kasubid Informasi, BPBD Nunukan, Basir mengatakan, luasan lahan yang terbakar lebih dari 10 hektare (ha). Lahan ini merupakan lahan tidur yang didominasi tumbuhan rumput ilalang.
“Sebenarnya kejadian ini dua kali. Pertama itu sore hari, lalu terjadi lagi di malam harinya. Itu satu titik lokasi,” terangnya kepada Koran Kaltara, Jumat (22/4/2022).
Kejadian pertama, kata dia, sekira pukul 14.29 Wita Kamis (21/4/2022). Di sini ada sekitar 3,314 ha terbakar.
Kejadian kedua, kebakaran terjadi sekira pukul 19.33 Wita yang menghanguskan kurang lebih 6,779 ha lahan ilalang, daun pakis dan sebagainya.
“Alhamdulilah, tidak ada korban jiwa atau luka dari insiden itu. Tapi pemilik lahan kami belum tahu, baru satu orang yang melaporkan lahan miliknya,” ujarnya.
Ditanya mengenai penyebab kebakaran itu, Basir belum mengetahui secara pasti.
Namun dari pengakuan warga yang lahannya ikut terbakar, menjelaskan ada orang yang tak bertanggungjawab yang membakarnya.
“Namanya rumput ilalang, jadi sulit kita padamkan total. Mungkin karena ada percikan api dari kebakaran pertama, tertiup angin, makanya merambat lagi. Kalau ada indikasi pembukaan lahan atau sengaja dibakar, kita belum bisa pastikan, karena di lokasi tidak ada orang,” jelasnya.
Setidaknya, lebih dari 50 personel gabungan beserta armada dan peralatan pemadaman diturunkan untuk menangani dua kasus kebakaran tersebut.
“Jadi, akses ke titik lokasi kebakaran sedikit sulit ya dan ekstrim. Makanya api cukup lama kami padamkan. Itu sekitar pukul 23.30 Wita, baru bisa kami padamkan,” sebutnya.
Hambatan lain saat pemadaman, kata dia, sulitnya mendapatkan sumber air terdekat. Sehingga pengisian ulang sedikit terlambat.
“Kami gunakan ada 3 unit pompa gendong, alat pemukul api 2 unit, mobil rescue 1 unit, 6 unit motor trail serta mobil pemadam dari kehutanan 2 unit. Kita juga terbangkan drone untuk mengecek penyebaran api,” sebutnya. (*)
Reporter: Asrin
Editor: Hariadi