Koran Kaltara
Kamis, 20 Januari 2022 | 15.15 WITA
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 kembali bertambah di Bulungan. Salah satunya lokasi penularan diduga di sekolah.
Seperti diketahui, sejak beberapa pekan ini, Pemkab Bulungan telah mengizinkan pelaksanaan Pembelajaran Tata Muka (PTM) secara terbatas di semua satuan pendidikan.
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, seperti kebijakan sebelumnya, jika ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam pelaksanaan PTM, maka satuan pendidikan di mana terjadi penularan diminta untuk menghentikan sementara pelaksanaan PTM.
Dan, selanjutnya bisa melakukan pembelajaran secara online atau Belajar dari Rumah (BDR).
“Arahan saya sama seperti sebelumnya, bagi sekolah yang ditemukan kasus aktif, saya minta lakukan penghentian sementara PTM. Ini dalam rangka memutus penyebarluasan virus tersebut,” kata bupati.
Menurutnya, jika PTM di sekolah yang ada penularan Covid-19 tidak dihentikan, khawatir kasus akan bertambah.
Dia menegaskan, meski telah diizinkan, dalam pelaksanaan PTM dibutuhkan kehati-hatian agar peserta didik bisa dipastikan aman, dan sehat.
Belum lama ini kasus kembali ditemukan oleh satuan pendidikan yang ada di Desa Salimbatu, namun pastinya ia tak menyebutkan detail.
“Seperti yang terjadi di Tanjung Palas Utara kemarin, itu surveilans pada saat sebelum Natal dan tahun baru. Ternyata itu ada kasus dan untuk sekolah yang ditemukan kasus dihentikan sementara dulu,” jelasnya.
Meski ditemukan kasus baru, dipastikan virus tersebut bukan varian omicron.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Bulungan, dr. Velix Toding Sima, menyampaikan, berdasarkan hasil surveilans sejak semester genap tercatat ada 12 pelajar dan 2 guru yang terpapar Covid-19 di Kecamatan Tanjung Palas Tengah dan 3 pelajar di Kecamatan Tanjung Palas.
Dengan adanya temuan kasus ini, Dinkes langsung melakukan tracing contact (melacak kontak) di lingkungan keluarga. Sementara pihaknya juga masih menunggu hasilnya.
“Secara umum, CT value ( cycle threshold/nilai pemeriksaan) pelajar yang terpapar Covid-19 ini di bawah 30. Kami sempat usulkan untuk dilakukan uji varian. Tetapi, CT value di bahwa 30. Jadi, tidak memenuhi syarat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Bulungan Suparmin Seto mengatakan, pihaknya berpedoman pada SKB empat menteri. Jika ada temuan kasus konfirmasi positif Covid-19 maka proses pembelajaran dilakukan dengan belajar dari rumah.
“Pembelajaran tetap berjalan, dengan belajar dari rumah, kita lakukan itu untuk mengantisipasi penyebaran yang semakin luas,” ungkap dia. (*)
Reporter: Nurjannah
Editor: Eddy Nugroho