Koran Kaltara, 25 Januari 2022
TANA TIDUNG, Koran Kaltara – Pemerintah pusat mengalokasikan 975 vial atau 5.850 dosis vaksin ketiga atau booster di Kabupaten Tana Tidung. Demikian dikonfirmasi Koordinator Vaksinasi Covid-19 Tana Tidung, Hanna Juniar.
Ia menjelaskan, vaksin ketiga yang diberikan berjenis Pfizer. Dari total tersebut, 195 vial atau 2.340 vaksin disimpan di Instalasi Farmasi Tana Tidung. Sementara sisanya sebanyak 780 vial dititipkan di Instalasi Farmasi Provinsi Kalimantan Utara.
Pelaksanaan perdana atau kick off vaksinasi booster sudah dimulai pada akhir pekan kemarin, tepatnya tanggal 22 Januari 2022. Vaksinasi menyasar kelompok anggota kepolisian, kelompok masyarakat rentan dan kelompok lanjut usia (lansia).
“Waktu kick off kemarin ada 94 orang di dua lokasi. Yaitu di Polsek Sesayap sebanyak 19 orang dan di Menjelutung sebanyak 75 orang. Di Polsek Sesayap kita siapkan 2 vial, kalau di Menjelutung 6 vial,” kata Hanna, Senin (24/1/2022).
Berdasarkan perkembangan pelaksanaan vaksinasi booster, Hanna mengaku tidak ada reaksi berlebihan yang dilaporkan kepada pihaknya. Gejala yang timbul disebut masih dalam batas wajar. “Sejauh ini kata mereka hanya keram-keram saja,” lanjutnya.
Reaksi vaksin di setiap penerima memang bisa berbeda-beda. Namun tidak semua penerima akan mengalami apa yang disebut gejala Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi (KIPI). “Kalau untuk prosedur teknisnya, semua sudah kita jalankan dengan baik,” jelasnya.
Hanna berpesan agar penerima vaksin booster bisa menyediakan waktu yang cukup setelah divaksinasi. Ketika terjadi gejala ringan semisal sakit kepala atau menggigil, diperkenankan mengonsumsi obat jenis paracetamol sesuai dosis yang dianjurkan. Adapun, rasa nyeri di lokasi bekas suntikan dapat diredakan dengan cara dikompres menggunakan air dingin.
Sementara itu, pelaksanaan vaksin booster di bulan ini juga bersamaan dengan pelaksanaan vaksin untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. Vaksinasi untuk kategori ini menyasar 2.769 anak.
Hanna menjelaskan, vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun dimulai tanggal 17 Januari 2022. Petugas vaksinator didatangkan langsung ke satuan pendidikan untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan.
“Kami memang mendekatkan diri dengan peserta vaksin. Jadi, petugas vaksinator yang langsung ke sekolah-sekolah,” kata Hanna.
Vaksinasi pada anak usia 6 sampai 11 tahun juga dilakukan sebanyak dua kali. Jenis vaksin yang digunakan adalah sinovac dengan dosis 0,5 mililiter. “Mereka juga dua kali dapatnya, jedanya 28 hari karena jenis yang digunakan adalah sinovac,” ujarnya.
Ia meminta agar orangtua dan wali murid tidak mempercayai berita tidak benar atau hoaks terkait bahaya vaksin. Ia memastikan tidak ada kasus berbahaya dan mematikan karena vaksinasi pada anak.
“Ada yang percaya informasi bahwa vaksin pada anak dapat mengakibatkan kematian. Itu saya pastikan tidak benar. Alhamdulillah, selama vaksin anak-anak dilaksanakan tidak ada kasus seperti itu,” paparnya.
Vaksinasi pada anak usia 6 sampai 11 tahun justru ditujukan agar anak terhindar dari sakit berat dan kematian. Termasuk mencegah penularan Covid-19 dari anak-anak pada anggota keluarga di rumah.
“Vaksin ini juga mendukung kelancaran pembelajaran tatap muka. Dimana dapat menekan potensi penyebaran di lingkungan sekolah,” jelasnya.(*)
Reporter: Agung Riyanto
Editor: Nurul Lamunsari