Koran Kaltara, 29 Oktober 2021
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Bupati Bulungan Syarwani mendampingi sejumlah pejabat pusat yang melakukan kunjungan kerja (Kunker) di kawasan transmigrasi SP 10 Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kamis (28/10/2021).
Mereka adalah Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan Transmigrasi RI, Ir. RR. Aisyah Gamawati, bersama Anggota Komisi V DPR RI, Dra Sri Rahayu.
Selain bupati, turut pula mendampingi Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala.
Dalam kesempatan tersebut, Syarwani menyampaikan sejumlah hal terkait capaian perkembangan transmigrasi secara umum di Bulungan.
Tak hanya itu, kesempatan tersebut juga dimanfaatkan bupati untuk menyampaikan berbagai kendala dalam pengembangan transmigrasi di Bulungan.
Salah satu yang jadi atensi adalah, terkait sarana penghubung berupa insfrastruktur antar Satuan Pemukiman (SP) Transmigrasi yang ada di Tanjung Buka.
Diharapkan dengan hadirnya perwakilan DPR RI dan juga dirjen dari kementerian terkait bisa melihat langsung kondisi yang ada di lokasi transmigrasi.
“Saya yakin dengan melihat langsung kondisi di lapangan seperti saat ini, pasti, baik Bu Dirjen maupun dari DPR RI, bisa menjadi target ke depan agar bisa membantu masyarakat transmigrasi,” ujarnya.
Penataan dan perbaikan diharapkan bupati bisa segera dilakukan. Seperti infrastruktur, tata kelola air dan lain sebagainya.
Termasuk peningkatan kapasitas guna maksimalisasi produksi pangan menjadi bagian dilakukan secara bersama-sama.
Sehingga, diharapkan bisa membawa sedikit kemajuan dan perubahan yang lebih baik dari kondisi yang ada satu ini.
“Pastinya ini akan kita kawal, saya juga sudah minta kepada Kadis Nakertrans maupun juga dinas pertanian, untuk menginventarisasi sejumlah persoalan bukan hanya di SP 10, tetapi juga mulai dari SP 1,” jelasnya.
Kelengkapan infrastruktur untuk konektivitas antar SP juga menjadi fokus pihaknya. Sebab menurut bupati, hal itu penting, sehingga jika ini terhubung secara maksimal maka akan lebih baik.
“Contoh adanya jembatan gantung penghubung SP1 dan SP 2. Jika tidak dilakukan perbaikan, itu bisa terputus. Itu juga sudah saya sampaikan ke Bu Dirjen dan DPRRI semoga ini bisa disuarakan, dan bisa terealisasikan,” bebernya.
Sementara itu anggota Komisi V DPR RI, Sri Rahayu menegaskan, berbagai persoalan yang disampaikan akan menjadi bahan untuk ditindaklanjuti dengan berbagai kewenangan sesuai bidang yang ada di DPR RI.
“Namun begitu sebagai eksekutor tentunya ini juga bisa melalui dirjen kementerian terkait, seperti untuk infrastruktur dan lain sebagainya,” katanya.
“Apa yang saya lihat akan saya coba usahakan. Namun saya tidak berjanji akan bisa segera karena ini perlu proses. Termasuk misalnya akses jalan ini kan sulit ya mungkin dengan gotong royong pemerintah bisa juga dilakukan sejenis asid agar warganya juga bisa nyaman,” imbuhnya.
Selain itu, Dirjen P2KT Kemendes RI, RR. Aisyah Gamawati, juga mengatensi upaya pengembangan transmigrasi.
Ia mengatakan, telah mengamati setiap petak lahan yang ada di Unit Pemukiman Transmigrasi Tanjung Buka SP.10, dan ia menyakini memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Ini harus digali potensinya apa, kalau keunggulannya padi atau jagung, nanti kita coba akan bantu dikembangkan lebih lanjut. Bahkan kalau perlu kita panggil offtaker-nya, kalau memang produksinya sudah tinggi untuk membeli,” ungkapnya. (*)
Reporter: Nurjannah
Editor: Eddy Nugroho