BUMDes Dinilai Masih Belum Mampu Tingkatkan PADes

Koran Kaltara, 10 November 2021

MALINAU, Koran Kaltara – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Malinau dinilai masih belum mampu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) karena masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Terutama sumber daya manusia (SDM).

“Saya kira masih banyak kekurangan dalam pengelolaan BUMDes di setiap desa. Terutama profit yang dikelola desa,” ungkap Kepala DPMD Malinau Padan Impung kepada Koran Kaltara, Senin (8/11/2021).
Menurut Padan,  SDM yang mengelola BUMDes belum mampu memetakan  potensi-potensi desa.
“Seyogianya sebelum dibentuk BUMDes, SDM yang ditunjuk mengelola harus bisa menganalisa dan mengkaji terlebih dahulu. Karena peranan BUMDes ini menggerakkan dan menggairahkan ekonomi desa. Jadi harus terencana matang,” jelas dia.
Dia mengatakan, masih banyak SDM belum mampu melihat potensi desa. Sehingga, pengelolaannya tidak terkontrol.
“Pengelolaan BUMDes tidak serta merta bentuk laporan saja. Tapi pertumbuhan ekonomi desa sebagai penyumbang pendapatan asli desa harus terlihat,” katanya.
Dia menyampaikan dari 76 BUMDes, ada yang berjalan dan tidak berjalan. “Kita terus berupaya memberikan bimbingan dan pelatihan pengelola BUMDes. Sehingga mereka bisa memetakan potensi desa sebagai penyumbang pendapatan asli desanya,” ujar dia.
Dia menyampaikan berdasarkan peraturan bupati, penyertaan modal BUMDes sebesar Rp100 juta.
“Dari Rp100 juta ini dikelola. Apabila BUMDes itu berkembang, maka baru bisa ditambah lagi penyertaan modalnya,” terang dia.
Paling tidak, kata Padan, penyertaan modal itu memberikan dampak pertumbuhan ekonomi desa melalui potensi-potensi yang dikelola.
“Disamping itu, dalam penyertaan modal yang bersumber dari dana desa harus betul-betul sesuai skala prioritas untuk peningkatan ekonomi desa,” ungkapnya.
Padan berharap pengelola atau pengurus BUMDes dapat memetakan potensi yang mampu memberikan peningkatan desa dan menyejahterakan masyarakat desanya.
“Intinya, bagaimana desa itu bisa mendapatkan pendapatan asli desa dengan penyertaan modal yang diberikan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sollaimansyah
Editor: Sobirin