Koran Kaltara 11, November 2021
TANA TIDUNG, Koran Kaltara – Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, meminta PLN (Persero) untuk segera menangani gangguan listrik yang terjadi di Kecamatan Tana Lia. Perlu ada perhatian khusus sebagai solusi atas permasalahan ini.
“Saya sudah berulang kali menelepon UP3 Kaltara untuk menindaklanjuti ini. Ternyata sudah hampir tiga bulan lebih masalah PLN di Tana Lia berlarut larut,” kata Ibrahim saat diwawancara awak media, Rabu (10/11/2021).
Laporan dari masyarakat telah banyak ia terima. Ini perlu menjadi pertimbangan bagi PLN segera melakukan perbaikan.
“Alhamdulillah masyarakat dari Tana Lia ini bijak. Mau sabar, kalau di tempat lain sudah kena demo PLN itu,” ungkapnya.
Ibrahim mengaku akan mengirimkan surat laporan ke UP3 PLN Kaltara yang ditembuskan ke manajemen PLN Pusat. Ini ditempuh untuk meminta kepastian waktu perbaikan.
“Saya minta segera ditindaklanjuti, apa yang menjadi permasalahan harus bisa diselesaikan,” tegasnya.
Informasi yang ia terima, gangguan listrik berupa pemadaman bergilir dikarenakan pasokan gas terkendala. Ia menilai seyogianya permasalahan ini tidak sampai berlarut-larut.
“Harusnya PLN kan bisa menyelesaikan, karena PLN ini kan perusahaan BUMN. BUMN ini milik negara dan harus bisa memberikan kontribusi ke masyarakat, bukan membiarkan ini berlarut larut,” paparnya.
Bupati memandang perlu ada rotasi Kepala UP3 PLN Kaltara jika gangguan listrik di Tana Lia tetap berlangsung. Itu lebih baik jika dibandingkan ada demonstrasi dari masyarakat.
“Sekali lagi, saya sebagai Bupati Minta PLN tindaklanjuti di Tana Lia. Kepala UP3 nya kalau tidak sanggup, diganti saja, daripada masyarakat berdemo,” kata bupati.
Terpisah, Manajer PLN UP3 Kaltara, Suparje mengatakan, Unit Listrik Desa (ULD) Tanah Merah berupa PLTMG Taneko di Tanjung Keramat mengalami gangguan. Sehingga pasokan dari PLTD Tanah Merah murni dari PLN.
“Namun mesin PLN juga mengalami gangguan. Tiga hari ini dilakukan perbaikan mesin dan travo power PLN. Kondisi sekarang memang terjadi defisit daya, sehingga dilakukan pengaturan beban secara bergilir,” jelasnya.
Pihaknya telah mengupayakan solusi dengan perbaikan mesin dan travo power. Pengiriman travo power dari Sekatak ke Tanah Merah juga sedang berproses. (*)
Reporter: Agung Riyanto
Editor: Nurul Lamunsari