Koran Kaltara, 12 November 2021
TANA TIDUNG, Koran Kaltara – Koordinator Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) BKKBN Provinsi Kalimantan Utara, Harlan Lelana mengatakan, target penurunan angka stunting (balita pendek) dan gizi buruk untuk Kabupaten Tana Tidung (KTT) dimulai pada tahun 2022.
Secara teknis, pihaknya telah berkomunikasi dengan Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali pada pertengahan bulan ini. Ada respons positif dan dukungan untuk saling bersinergi nantinya.
“Di KTT untuk tahun 2021 belum ada, cuma 2022 baru ada targetnya dari pemerintah pusat,” ujarnya saat diwawancara Koran Kaltara, Kamis (11/11/2021).
Kendati demikian, ia menyebut jika sudah ada desa yang menjadi locus (daerah terindikasi) stunting yang dicatat pemerintah daerah. Oleh karena itu, pihaknya akan mencari data-data pendukung di sana.
“Disebut Pak Bupati sekarang ada locus stunting dari KTT. Kita akan lihat dulu bagaimana dan dimana lokasinya,” paparnya.
Secara teknis, upaya pencegahan angka stunting dan gizi buruk ditempuh melalui pendampingan keluarga. Ada petugas pendamping yang ditempatkan di desa.
“Tugasnya pendamping keluarga ini memberikan informasi tentang kesehatan bagi ibu-ibu catin (calon pengantin), ibu hamil, ibu paska hamil dan ibu yang memiliki bayi 0 sampai 2 tahun,” paparnya.
Tim pendamping terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB. Di sini ada sinergitas antara pemerintah daerah dan BKKBN.
“Kita sudah melatih kader untuk memberikan pengetahuan untuk percepatan penurunan stunting di desa,” jelasnya. (*)
Reporter: Agung Riyanto
Editor: Nurul Lamunsari