Koran Kaltara
Kamis, 20 Januari 2022 | 11.15 WITA
MALINAU, Koran Kaltara – Pemerintah Kabupaten Malinau melalui Dinas PUPR Perkim telah mengalokasikan anggaran senilai Rp5 miliar melalui APBD 2022. Anggaran ini untuk renovasi sejumlah fasilitas olahraga.
“Di tahun anggaran 2022 ini, sesuai arahan pimpinan (bupati,red) kami akan lakukan perbaikan dari beberapa fasilitas umum gedung olahraga,” ungkap Kepala Dinas PUPR Perkim Malinau Dr. Tomi Labo, M. Si kepada Koran Kaltara, Rabu (19/1/2022).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Kaltara, tahun 2022 ini, terdapat beberapa gedung olahraga yang akan direnovasi, diantaranya gedung stadion utama, GOR bulu tangkis, lapangan futsal dan GOR (Gedung Olahraga) di Kecamatan Malinau Utara.
Menurut Tomi, untuk GOR yang ada di Kecamatan Malinau Utara atau tepatnya di Desa Malinau Seberang menjadi atensi utama.
Sebab, dinilai dari segi konstruksi bangunan sudah tidak layak difungsikan. “Nah dimungkinkan akan dirobohkan. Maka akan dibangun kembali,” katanya.
Selain itu, lanjut Tomi, beberapa fasilitas olahraga yang ada di Kecamatan Mentarang juga akan direnovasi kembali gedung olahraga bulu tangkisnya. Demikian juga GOR PBSI yang ada di jalan pemerintahan.
“Kalau di Mentarang itu konstruksinya masih berbahan kayu. Dimungkinkan akan dicor dan lapangan akan diberikan karet sesuai dengan rekomendasi dari PBSI,” jelasnya.
Sedangkan realisasi pelaksanaannya, diakuinya, masih menunggu penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) oleh kepala daerah, dalam hal ini bupati.
Lebih lanjut, kata Tomi, alasan pemerintah daerah melakukan perbaikan fasilitas olahraga ini karena memang belum ada perawatan terhadap fasilitas dan sarana gedung olahraga.
“Jadi di masa kepemimpinan beliau ini perlu adanya perawatan dan dianggarkan,” jelasnya.
Apalagi, sambung Tomi, antusiasme generasi milenial cukup tinggi terhadap olahraga.
“Jadi pemerintah daerah sangat mendukung dan men-support. Di samping itu, olahraga ini bisa meningkatkan imun tubuh dan sehat,” ungkapnya.
Tomi menambahkan, untuk sementara ini, tidak ada rencana pembangunan gedung olahraga baru. Menurutnya, gedung-gedung yang sudah ada ini, masih bisa dimanfaatkan oleh cabor lain.
“Makanya ada beberapa gedung yang dilakukan perawatan sehingga bisa ditempati nantinya. Seperti fasilitas futsal itu bisa digunakan oleh bela diri. Nah yang mengaturnya adalah KONI,” katanya.
Disinggung kelanjutan kolam renang, Tomi menegaskan sudah tidak dapat direkonstruksi karena kontur tanahnya sudah turun.
Dengan demikian, anggaran yang dibutuhkan terlalu besar. “Dimungkinkan akan dialihfungsikan untuk tempat kantor atau sebagainya,” katanya. (*)