Koran Kaltara, 29 Mei 2022
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Kondisi infrastruktur jalan di Bulungan belum ada peningkatan. Bahkan beberapa ruas jalan yang rusak belum bisa dilakukan perbaikan.
Ruas jalan poros Tanjung Selor menuju Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning salah satunya. Di mana, hingga saat ini masih perlu perhatian serius.
Pasalnya, meski menjadi akses menuju lokasi yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN), kondisi jalannya masih memprihatinkan.
Kondisi jalan saat ini bergelombang, berlubang dan berdebu saat cuaca panas, serta licin ketika hujan.
Harapan besar jalan tersebut bisa diperbaiki. Namun demikian Pemkab Bulungan masih terbatas dalam hal anggaran.
Di sisi lain status jalan tersebut juga masih dalam proses peralihan secara administrasi.
“Sekarang sudah mulai ramai orang berlibur ke Tanah Kuning, karena fasilitas pantai mulai dibangun. Tapi sayang, jalannya kurang mendukung, semoga saja bisa dibangun,” ujar salah satu pengujung pantai.
Terkait infrastruktur jalan tersebut, Bupati Bulungan Syarwani mengakui, jika ini merupakan PR besar, yang secara bertahap perlu penyelesaiannya.
Ia tak menampik, potensi di Tanah Kuning saat ini sudah mulai diminati, pasca pandemi Covid-19 melandai.
“Ini memang jadi PR pemerintah bagaimana bisa memperbaiki dan meningkatkan kondisi jalan yang ada itu,” katanya.
Terkait status aset jalan sendiri, Syarwani berasumsi masih jadi kewenangan Bulungan. Sebab sudah dikembalikan ke daerah, sekalipun pencatatan aset itu masih perlu waktu, melalui Kementerian PUPR RI, sehingga bisa tercatat jadi aset Pemda Bulungan kembali.
“Tapi sebenarnya kita tidak melihat, siapa yang berwenang atas jalan ini. Yang perlu kita pikirkan ini adalah akses utama bagi masyarakat Tanah Kuning, Mangkupadi, Sajau, Binai, Wonomulyo dan lainnya. Masyarakat membutuhkan perbaikan jalan ini,” tegas bupati.
Menurutnya, hal itu menjadi tugas pemerintah, dan tentu perlu dilakukan sinergi bersama, baik Pemerintah Provinsi Kaltara, maupun Kementerian PUPR. Dengan harapan bisa dilakukan perbaikan bersama-sama.
“Bisa kita lakukan kroyokan perbaikan jalannya, kita berkolaborasi untuk itu. Termasuk kita juga berterima kasih dengan beberapa perusahaan yang ada di sekitar jalan itu, yang sudah berkontribusi. Walaupun mungkin sifatnya masih agregat menutupi lubang jalan yang ada, namun itu sedikit meringankan,” imbuhnya.
Baik pemerintah kabupaten maupun provinsi, dipastikan tahun ini belum mengagendakan sekaligus penganggaran untuk peningkatan jalan tersebut.
Syarwani mengungkapkan, persoalan jalan tersebut sudah disampaikan kepada Kementerian PUPR. Termasuk kaitannya dengan kawasan industri, pihaknya meminta support dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves).
“Kita minta dukungan agar dari kementerian juga memerhatikan jalan ini, sampai hari ini belum ada agenda perbaikan itu,” pungkasnya. (*)
Reporter: Nurjannah
Editor: Edy Nugroho