Bertempat di Hotel Swiss Bell Tarakan, Selasa 19 Juli 2022 diselenggarakan Kegiatan “Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) serta Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Publik Balai POM di Tarakan”. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai POM Tarakan dengan mengundang BPK Kaltara sebagai narasumber untuk menyampaikan success story pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) dalam membangun Zona Integritas (ZI) menuju WBK dan WBBM. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sestama BPOM, Deputi IV BPOM, Kepala Perwakilan BPK Kaltara, Kepala Balai BPOM Kota Tarakan, Asisten Bidang Pemerintahan Provinsi Kaltara, Tokoh Mayarakat H. Udin Hianggo, serta para Stakeholders Balai POM (Instansi pemerintah, organisasi profesi, pelaku usaha, dan media) secara daring dan luring.
Kepala Balai POM di Tarakan, Herianto Baan, dalam sambutannya menyampaikan RB merupakan suatu kebutuhan yang perlu dipenuhi dalam rangka memastikan terciptanya perbaikan tata kelola pemerintahan. “Percepatan RB dihadapkan pada tantangan luasnya wilayah Indonesia, untuk itu dibutuhkan strategi percepatan RB yang masif dan memiliki dampak langsung kepada masyarakat” ujarnya. Herianto juga mengharapkan dukungan dari stakeholder Kaltara untuk melaksanakan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekprov Kaltara, Datu Iqra Ramadhan, menyampaikan apresiasi Gubernur Kaltara atas upaya Balai POM melaksanakaan RB. “Tentu ini hal baik, Bapak Gubernur berharap Balai POM dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga dapat meningkatkan kepuasan masyarakat” ujarnya.
Selanjutnya, Arief Fadillah, selaku Kepala Perwakilan BPK Kaltara memaparkan upaya BPK Kaltara yang telah berhasil memperoleh predikat WBK Tahun 2021. Dalam paparannya, Arief Fadillah mengungkapkan bahwa faktor kunci keberhasilan RB adalah Komitmen, Komunikasi, Sinergi, dan Kolaborasi. “Tidak hanya middle management ke atas, tapi seluruh jajaran harus memiliki komitmen dan kesatuan pandang sikap yang sama terkait dengan pencanangan WBK dan WBBM ini. Bahkan komitmen ini sudah menjadi budaya kerja kami yaitu GENTAMU (Giat, Empati, Netral, Tegas, Asertif, Mandiri, dan Unggul)” tegasnya.
Arief Fadillah juga menyampaikan pentingnya mewujudkan faktor kunci keberhasilan tersebut dalam inovasi yang berdampak langsung pada masyarakat dan mendokumentasikannya dengan baik. Arief Fadillah mencontohkan inovasi BPK Kaltara antara lain:
- BPKawan Sehati (Sehat, Sejahtera, dan Inklusif) adalah kegiatan yang mengedepankan komunikasi dan kolaborasi BPK Kaltara dengan Fasilitas Kesehatan di wilayah perbatasan untuk meningkatkan kualitas layanan dasar kesehatan;
- BPKawan Muda (Maju untuk Daerah) adalah kegiatan yang mengedepankan kolaborasi dan sinergi bersama dengan akademisi untuk meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan serta minat baca dan riset di bidang Keuangan negara;
- Kopi Hitam (Kolaborasi Peduli Hukum dan Informasi Hukum yang Transparan untuk Masyarakat) merupakan sinergi dengan Kemenkumham dan Pemda untuk digitalisasi produk hukum;
- BPKawan Berbagi (Bersama Membantu Negeri) membawa semangat kolaboratif untuk mensejahterkan rakyat melalui sedekah ilmu dan materi.
”Inovasi-inovasi tersebut sejalan dengan nilai-nilai ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif)” ujar Arief.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi (RB) secara konsisten dan mewujudkan pembangunan ZI WBK dan WBBM di wilayah Kaltara, lalu dilanjutkan dengan kegiatan Forum Konsultasi Publik yang merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan Balai POM sebagai bentuk peran serta masyarakat. Dalam forum ini dilaksanakan komunikasi dua arah dimana masyarakat dapat mengusulkan, memberikan masukan dan saran kepada penyelenggara pelayanan publik oleh Balai POM Tarakan.