Media : Koran Kaltara
Jum’at, 27 Oktober 2023 | 15.21 WITA
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal, mencatat ada 449 proyek investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berjalan di Kalimantan Utara pada bulan Januari sampai Juni 2023.
Berdasarkan peringkat realisasi investasi menurut sektor usaha dari kategori PMDN, tercatat nominal paling besar ada di sektor listrik, gas dan air. Nilainya mencapai Rp1,55 triliun yang berasal dari 36 proyek kegiatan.
Kemudian, pada peringkat kedua yaitu sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan senilai Rp1,43 triliun dari 30 proyek. Selanjutnya di peringkat ketiga adalah sektor pertambangan senilai Rp753,45 miliar dari 44 proyek.
Pada peringkat keempat diisi oleh sektor perdagangan dan reparasi senilai Rp366,16 miliar dari 83 proyek. Adapun di peringkat lima besar investasi terbesar ada di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Nilai PMDN yang masuk sebesar Rp287,33 miliar dari 10 proyek.
Secara lebih lengkap, investasi PMDN juga masuk pada sektor industri kayu sebesar Rp70,25 miliar dari 4 proyek, pada sektor kehutanan senilai Rp50,30 miliar dari 32 proyek, pada sektor industri makanan senilai Rp34,93 miliar dari 11 proyek dan pada sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp29,44 miliar dari 32 proyek.
Kemudian, investasi PMDN juga masuk ke sektor konstruksi senilai Rp21,32 miliar dari 80 proyek, pada sektor jasa lainnya senilai Rp20,41 miliar dari 67 proyek, pada sektor industri kimia dan farmasi senilai Rp15,41 miliar dari 2 proyek dan pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai Rp848 juta dari 4 proyek.
Di sisi lain, investasi PMDN juga masuk pada sektor hotel dan restoran senilai Rp508 juta dari 8 proyek, pada sektor industri lainnya senilai Rp500 juta dari 1 proyek, pada sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain senilai Rp130 juta dari 4 proyek dan sektor industri mineral non logam senilai Rp5 juta dari 1 proyek.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Utara, Ferry Ferdinand Bohoh mengatakan, tingginya investasi dalam negeri tahun ini diprediksi karena progres positif seluruh megaproyek di Kaltara. Utamanya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Bulungan dan Malinau serta Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning.
Secara umum, dia memprediksi realisasi investasi tahun ini minimal bisa di angka Rp10 triliun sampai Rp15 triliun. Atau hampir dua kali lipat dari target tahun 2022 sebesar Rp9 triliun.
“Di 2023 dan 2024 bisa cepat, bahkan bisa melampaui target. Kalau misal target Rp9 triliun, realisasi mungkin bisa Rp10 triliun sampai Rp15 triliun,” kata Ferry. (*)
Reporter: Agung Riyanto
Editor: Nurul Lamunsari