Bantuan Sosial di Kaltara Terkendala Geografis

Koran Kaltara, 31 Oktober 2021

TARAKAN, Koran Kaltara – Sejumlah wilayah di Kalimantan Utara (Kaltara) masih sulit diakses moda transportasi. Kondisi ini turut menjadi kendala dalam distribusi barang, termasuk bantuan sosial dari pemerintah.

  • Risma : Krayan Harus Dijangkau dengan Pesawat

Seperti misalnya wilayah Krayan, di Kabupaten Nunukan, yang hanya dapat dijangkau melalui penerbangan. Bantuan sosial yang diterima masyarakat, terpaksa harus didistribusi menggunakan pesawat terbang.

Hal ini diungkapkan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, usai menyerahkan bantuan kepada anak yatim piatu, lansia, penyandang disabilitas, keluarga penerima manfaat, PKH, dan BPNT, di Tarakan, Jumat (29/10/2021). Menurutnya, meskipun menghadapi berbagai persoalan di lapangan, namun tugas sebagai menteri harus memastikan bahwa bantuan sosial bisa tepat sasaran dan diterima sesuai jadwal.

“Ini tugasku lah memang. Aku harus mengerti. Yang perlu ditindaklanjuti, adalah, karena kendala geografis, sehingga kita harus menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu. Contohnya di Krayan yang tidak bisa dijangkau lewat darat maupun laut, akhirnya kita harus gunakan pesawat. Tetapi ada beberapa wilayah yang memang ada masalah teknis, tetapi kita carikan solusinya satu per satu ke depannya,” terangnya.

Untuk di Tarakan, lanjutnya masih ada kendala yaitu keterlambatan pendistribusian. Setelah dikomunikasikan dengan kepala daerah, rencananya pada Minggu (31/10/2021), bantuan akan dibagikan kepada yang berhak.

“Rata-rata terlambat 3 bulan, sejak Juli, Agustus, Oktober belum cair. Saat ini uangnya masih ada di bank. Nanti akan diberikan secara tunai. Nanti kalau diberikan sembako ada keterlambatan pendistribusian, sembako-nya bisa rusak, jadi masalah lagi. Makanya kita berikan uang tunai,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Risma, bantuan sosial diberikan sepanjang tahun secara bertahap. Selama si penerima masih berhak mendapatkan manfaat, maka tetap mendapatkan setiap tahun. Bahkan jika meninggal dunia, ahli warisnya masuk kriteria penerima.

“Kita akan terus mendistribusikan bantuan sosial langsung ke tempatnya, kepada penerimanya. Tentu dengan bantuan pemerintah daerah,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan, Khairul mengatakan, bahwa Pemkot Tarakan akan mengupayakan semua bantuan yang diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu dapat tersalurkan dengan baik. Namun dirinya mengaku baru tahu jika di Tarakan ada sekitar 1.600 data yang selama 3 bulan belum mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah pusat.

“Persoalan di lapangan, orangnya tidak datang dan lain sebagainya. Upaya yang disampaikan oleh Bu Risma tadi merupakan hal yang baik. Kita akan memfasilitasi hari Minggu ini. Kita kumpulkan semua. Nanti disiapkan kendaraan untuk antar-jemput. Supaya pendistribusian bantuan sosial yang tertunda sejak Juli, Agustus, dan Oktober bisa terselesaikan,” ungkapnya.

Meskipun dalam jumlah yang banyak, namun Khairul mengaku pelaksanaannya dapat diselesaikan dalam satu hari. Bahkan tidak menutup kemungkinan warga Kabupaten Tana Tidung yang berada di Tanah Lia diharapkan juga bisa bergabung pada hari Minggu nanti, untuk diberikan bantuan secara tunai.

Khairul mengaku bahwa masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan sosial terkadang tidak ada saat panggilan. Namun pemerintah daerah tidak memiliki akses ke bank sehingga tidak bisa melakukan intervensi untuk segera menyalurkan bantuan yang dimaksud.

“Karena itu privasi nasabah, dan kita juga mengetahui bahwa itu profesionalitas bank ya. Tetapi nanti semacam ada instruksi untuk menyelesaikan persoalan ini. Jumlah bantuan per orang setiap bulannya Rp400 ribu,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sofyan Ali Mustafa

Editor: Nurul Lamunsari