Koran Kaltara, 14 Januari 2022
TANA TIDUNG, Koran Kaltara – Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan kembali dilaksanakan 32 pemerintahan desa di Kabupaten Tana Tidung. Demikian dikonfirmasi Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Tana Tidung, Yungkul.
Ia menjelaskan, BLT sudah mulai disalurkan bulan ini. Masyarakat yang tercatat akan mendapatkannya selama satu tahun penuh. “Penyalurannya setiap bulan selama satu tahun,” kata Yungkul kepada awak media, Jumat (14/1/2022).
Nominal BLT yang akan disalurkan sebesar Rp300 ribu per bulan. Bantuan ini berasal dari Dana Desa yang didapat pemerintah desa. “Nominalnya Rp300 ribu untuk setiap keluarga penerima,” jelasnya.
Lanjut dia, pemerintah desa memang diinstruksikan untuk tetap mengalokasikan anggaran untuk pemberian BLT. Program ini kembali digulirkan karena pandemi Covid-19 masih berlangsung. “Setiap desa bisa sampai 40 persen dari Dana Desa yang disalurkan untuk pemberian bantuan ini,” paparnya.
BLT akan disalurkan langsung oleh pemerintahan desa masing-masing. Kepala desa sudah diminta menjamin transparansi dan keakuratan data penerima. Sehingga pemberian bantuan bisa tepat sasaran.
“BLT akan disalurkan langsung oleh masing-masing desa kepada warganya yang tidak mampu. Kita minta agar dipastikan tepat sasaran, apalagi mereka kan yang tahu kondisi warganya sendiri,” paparnya.
Adanya BLT, diharap bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian bisa menahan munculnya warga yang masuk ke dalam garis kemiskinan.
Sementara itu, Pemkab Tana Tidung tidak lagi mengalokasikan anggaran untuk pemberian bantuan sembako di masa pandemi Covid-19. Yungkul beralasan jika ada pengalihan skema pemberian bantuan melalui BLT Dana Desa tersebut.
“Penyaluran bantuan sosial memang akan diubah. Kita sekarang gunakan BLT Dana Desa tersebut, ini mengganti bantuan paket sembako,” ulasnya.
Salah satu masyarakat, Dwi (32), bersyukur jika masih ada bantuan berupa BLT Dana Desa. Bantuan ini disebut bisa meringankan beban pengeluaran keluarganya. “Bisa sedikit ‘napas’ lagi lah kita tahun ini. Lumayan itu Rp300 ribu, jadi tidak mikir buat beli beras. Alhamdulillah,” ujarnya.(*)
Reporter: Agung Riyanto
Editor: Nurul Lamunsari