Bertempat di Halaman Gedung Auditorium BPK Kaltara, Jumat 29 Juli 2022 diselenggarakan Kegiatan BPKawan Sehat, Sejahtera, dan Inklusif (BPKawan Sehati) 2.0 dengan tema Jumat Sehat, Kreatif, dan Kolaboratif. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pejabat dan pegawai BPK Kaltara, Perwakilan BPKP Provinsi Kaltara, dan BPJS Kesehatan Cabang Tarakan. Kegiatan BPKawan Sehati 2.0 merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyukseskan Program Indonesia Sehat dengan menggunakan pendekatan promotif dan preventif kesehatan.
Kegiatan diawali dengan senam bersama kemudian dilanjutkan screening kesehatan dan pemantauan status Penyakit Tidak Menular (PTM). Ketika proses screening kesehatan, para peserta kegiatan memperoleh anjuran untuk menerapkan pola hidup sehat misalnya mengkonsumsi makanan sehat. Acara dilanjutkan dengan kreasi seni kolaboratif dimana BPK Kaltara, BPKP Kaltara, dan BPJS Kesehatan Kota Tarakan meyanyikan lagu mars/hymne masing-masing instansi. Acara diakhiri dengan penampilan grup band hasil kolaborasi pegawai dari ketiga instansi tersebut.
Kepala Sekretariat Perwakilan selaku koordinator acara, Fahrizal Noor mengungkapkan bahwa tujuan menyanyikan lagu mars/hymne adalah menggugah semangat bersama dalam membangun negeri sedangkan membentuk group band gabungan bertujuan untuk memperkuat rasa kolaborasi antar instansi. “Perlu kita ingat bahwa kolaboratif merupakan salah satu nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK” ucap Fahrizal.
Kepala Perwakilan BPKP Kaltara, Rusdy Sofyan mengatakan bahwa kegiatan BPKawan Sehati 2.0 dapat memperkuat hubungan silaturahmi antar instansi sehingga harus sering dilakukan. Senada dengan Rusdy, Pejabat Pengganti Sementara (PPS) BPJS Kesehatan Tarakan, Ervin Nartini juga menyambut positif kegiatan BPKawan Sehati. “Melalui kegiatan ini kami dapat memantau secara elektronik status PTM para ASN untuk mencegah penyakit katastropik. Oleh karena itu, kegiatan ini harus rutin dilakukan dan kalau bisa melibatkan lebih banyak instansi pemerintah.” ujar Nartini.
Kepala Perwakilan BPK Kaltara, Arief Fadillah mengungkapkan bahwa penduduk usia produktif cenderung rentan terhadap PTM dan stress yang mengganggu kesehatan jiwa dan raga. “Penting bagi kita mencegah PTM melalui senam dan screening kesehatan yang merupakan bagian dari olahraga. Nah, kalau kreasi musik kolaboratif ini lebih pada olahrasa untuk menjaga kesehatan jiwa dan semangat kolaboratif untuk membangun negeri.” pungkas Arief.