BPK Kaltara Dorong Pemeriksa Adaptif dan Inovatif Lewat Knowledge Transfer Forum: “Penguatan Pemeriksaan dan Persiapan Mental Adaptif Perubahan”

Tarakan, 31 Juli 2025 — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara menyelenggarakan Knowledge Transfer Forum (KTF) Penguatan Pemeriksaan pada Kamis, 31 Juli 2025, di Auditorium Kantor BPK Kaltara. Kegiatan ini merupakan program strategis untuk memperkuat kompetensi pemeriksa, membangun kesiapan mental menghadapi dinamika perubahan, serta mendorong pemanfaatan teknologi dalam proses pemeriksaan.

Acara dihadiri oleh seluruh pejabat struktural dan fungsional di lingkungan BPK Kaltara, termasuk Kepala Perwakilan BPK Provinsi Kalimantan Utara, Dwi Sabardiana, S.E., M.A., CFrA, CSFA, ERMCP, Kepala Sekretariat Perwakilan, Dionisius Yudianto, S.E., M.M., CSCU, CSFA, CertDA, dan Kepala Bidang Pemeriksaan, Nursiska Ria S.E., MAA., Ak., CA, CSFA. Narasumber yang hadir yaitu Pulung Tri Anggoro, S.Psi., CPC, dari Bidang Teknologi Pembelajaran Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara (Badiklat PKN) BPK RI, dan Dwi Sabardiana, S.E., M.A., CFrA, CSFA, ERMCP selaku Kepala BPK Perwakilan Kaltara.

Perubahan teknologi, regulasi, dan lingkungan kerja di bidang pemeriksaan menuntut pemeriksa untuk selalu memperbarui pengetahuan, keterampilan, dan mentalitasnya. KTF ini dirancang sebagai forum berbagi ilmu, bertukar pengalaman, dan menyamakan persepsi terkait arah dan kebijakan pemeriksaan ke depan. Dengan topik yang luas mulai dari sejarah auditing hingga sistem pengendalian mutu, peserta diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemeriksaan sekaligus kesiapan dalam menghadapi objek pemeriksaan yang semakin kompleks.

Acara berlangsung di Auditorium Kantor BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara, dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan BPK Provinsi Kalimantan Utara, Dwi Sabardiana, S.E., M.A., CFrA, CSFA, ERMCP. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa perubahan adalah keniscayaan, dan kesiapan mental menjadi kunci utama bagi pemeriksa agar mampu beradaptasi dengan cepat. “Kita tidak hanya dituntut untuk memahami metodologi pemeriksaan, tetapi juga mengasah pola pikir agar mampu melihat perubahan sebagai peluang untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan,” ujarnya.

Kegiatan KTF kali ini menghadirkan dua narasumber utama:

  1. Pulung Tri Anggoro, S.Psi., CPC
  2. Dwi Sabardiana, S.E., M.A., CFrA, CSFA, ERMCP

Keduanya memaparkan materi yang luas dan mendalam, mencakup:

  1. Menyiapkan mental untuk adaptasi perubahan, dengan penekanan pada pentingnya fleksibilitas berpikir dan ketangguhan menghadapi ketidakpastian.
  2. Transformasi digital dan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemeriksaan, termasuk pemanfaatan perangkat lunak analisis data dan big data analytics.
  3. Persiapan mental terhadap perubahan lingkungan, menyoroti pentingnya resilien dalam menghadapi perubahan regulasi, ekonomi, dan sosial.
  4. Meta-Cognitive Bias, untuk meningkatkan kesadaran pemeriksa terhadap bias kognitif yang dapat memengaruhi proses analisis dan pengambilan keputusan.
  5. Sejarah auditing, sebagai pijakan memahami perkembangan metodologi pemeriksaan dari masa ke masa.
  6. Manajemen mutu pemeriksaan, untuk memastikan setiap tahapan pemeriksaan memenuhi standar profesional dan peraturan yang berlaku.
  7. Sistem pengendalian mutu, sebagai kerangka menjaga integritas, objektivitas, dan kualitas hasil pemeriksaan.

Adaptasi Objek Pemeriksaan, Para peserta juga mendapatkan pembekalan terkait perubahan fokus dan adaptasi pada berbagai objek pemeriksaan strategis, meliputi:

  1. Ketahanan pangan
  2. Bank Pembangunan Daerah (BPD)
  3. Lingkungan pertambangan
  4. Pajak dan retribusi daerah
  5. Pembangunan manusia
  6. Manajemen asset

Melalui kegiatan ini, BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara berupaya membangun budaya belajar berkelanjutan di kalangan pemeriksa. Forum ini diharapkan tidak hanya memperkaya pengetahuan teknis, tetapi juga membentuk pola pikir yang adaptif dan inovatif.

Menutup acara, Pulung Tri Anggoro mengingatkan pentingnya peran pemeriksa sebagai garda terdepan dalam memastikan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. “Teknologi dan metode akan terus berkembang, tetapi integritas, ketajaman analisis, dan kemampuan beradaptasi adalah nilai yang harus selalu kita jaga,” pesannya.

Dengan terselenggaranya KTF ini, BPK Kalimantan Utara semakin memperkuat komitmen dalam memberikan pemeriksaan yang berkualitas, relevan, dan responsif terhadap perkembangan zaman, demi terwujudnya tata kelola keuangan negara yang transparan dan akuntabel.

 Editor: Tim Publikasi BPK Kaltara