BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara Gelar Upacara Hari Kebangkitan Nasional

Berdasarkan Pengumuman Sekretaris Jenderal BPK RI No. 4/PENG/X-XIII.2/5/2018 tanggal 16 Mei 2018 tentang Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2018 pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan, BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara gelar Upacara Hari Kebangkitan Nasional yang ke 110 Tahun 2018 pada hari Senin tanggal 21 Mei 2018 mulai pukul 08.00 WITA sampai dengan selesai di halaman Kantor BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara. Upacara diikuti oleh para pejabat struktural dan fungsional serta seluruh pegawai  BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara.

Pengendali Teknis Arifin bertindak selaku Inspektur Upacara. Dalam sambutannya beliau membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI bahwa: Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Presiden Pertama dan Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 1952 mengatakan bahwa: “Pada hari itu kita mulai memasuki satu cara baru untuk melaksanakan satu ‘idee’, satu naluri pokok ingin hidup berharkat sebagai manusia dan sebagai bangsa. Cara baru itu ialah cara mengejar sesuatu maksud dengan alat organisasi politik, cara berjuang dengan perserikatan dan perhimpunan politik, cara berjuang dengan tenaga persatuan.”

Oleh sebab itu tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia dalam Era Digital” dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasioanl, 20 Mei 2018, ini harus dimaknai dengan upaya-upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia, untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah, badan usaha, maupun masyarakat sendiri. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara Bersama-sama dalam kerangka kebangsaan Indonesia.

 

 

Upacara diakhiri dengan do’a yang dibacakan oleh Indra Nur Rahman dan upacara dilaksanakan dengan tertib dan khidmat. (Kan)