Koran Kaltara, 27 Januari 2022
MALINAU, Koran Kaltara – Bupati Malinau Wempi W Mawa berharap seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di organisasi perangkat daerah (OPD) agar dapat memahami langkah tepat, cepat serta melek terhadap transformasi digital di era ini.
Menurut bupati, di era ini masyarakat menuntut optimalisasi pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien.
“Oleh sebab itu, sebagai pemerintah daerah sebagai pelayanan publik harus mampu meningkatkan pelayanan yang cepat,” kata Bupati Wempi, Rabu (26/1/2022).
Melalui transformasi digital, kata bupati, tentu akan memberikan kemudahan dalam pelayanan di pemerintahan.
Apalagi, ke depan dengan semakin lajunya perkembangan teknologi, maka sistem pemerintahan juga dituntut untuk lebih cepat lagi.
“Maka dari itu, setiap OPD harus siap memasuki era digitalisasi ini. Terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jadi tidak ada lagi di setiap OPD yang belum siap, atau sebagai pemula tapi harus bisa,” tegas Wempi.
Terlebih lagi, lanjut bupati, visi misi daerah mengarah pada persiapan sumber daya manusia yang unggul, khususnya Malinau yang mandiri dan terbentuknya masyarakat yang sejahtera dengan didukung pemerintahan yang profesional.
“Jadi kita mempersiapkan dan mengoptimalkan potensi yang ada di Malinau agar mampu menyesuaikan dirinya pada masa depan,” jelasnya.
Namun demikian, apabila ASN di lingkungan OPD yang tidak mempersiapkan diri, secara otomatis akan tertinggal.
“Karena semua sistem dalam pelayanan akan menuju digitalisasi. Demikian pula pada transaksi keuangan daerah saat ini,” katanya.
Bahkan, sambung bupati, pemerintah daerah Kabupaten Malinau saat ini tengah mendorong perwujudan kabupaten sebagai smart city.
“Artinya, bagaimana sumber daya manusia kita ini lebih baik dan mampu menggunakan teknologi,” ujar dia.
Tidak hanya itu, dengan ditetapkan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur dan telah disahkan sebagai UU IKN Nusantara, secara otomatis seluruh Kalimantan harus dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam pembangunan.
“Terlebih kita di Malinau yang memiliki sumber daya alam yang dapat menyuplai bagi kemajuan bangsa dan negara terutama di ibu kota negara baru nanti,” jelasnya.
Seiring waktu, pembangunan PLTA Sungai Mentarang akan menjadi daya dukung ke depannya sebagai sumber energi IKN.
“Tentunya dengan adanya energi, 10-20 tahun ke depan akan ada industri besar dan memiliki peluang ekonomi serta teknologi yang baru,” jelasnya.
Maka dari itu, jajaran pemerintah daerah maupun masyarakat Malinau harus dapat dipersiapkan diri sejak dini.
“Makanya sejak dini kita mempersiapkan generasi muda untuk dapat menyesuaikan percepatan teknologi dengan pembekalan pelatihan dan sebagainya,” katanya.
Jangan sampai, sambung dia, 20 tahun ke depan masyarakat Malinau menjadi penonton di tanahnya sendiri.
“Makanya sebagai putra daerah harus mempersiapkan diri dan menyesuaikan dengan perkembangan seperti transformasi digital ini,” pungkasnya. (*)