Butuh Rp 12 Miliar untuk Peningkatan Jalan

Koran kaltara,
Kamis, 23 Desember 2021 | 15.40 WITA

TARAKAN, Koran Kaltara – Untuk melakukan peningkatan Jalan Aki Balak, pemerintah kota Tarakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 12 miliar. Dana tersebut belum termasuk pelebaran jalan yang sedang diprogramkan. Jalan ini menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan antara Tarakan Utara dan Tarakan Barat.

“Peningkatan jalan pernah kita hitung-hitung butuh Rp12 miliar, tetapi yang dianggarkan hanya sepertiga sampai seperempat saja. Ini khusus untuk Jalan Aki Balak,” terang Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan, Abdul Rahim, Rabu (22/12/2021).

Peningkatan jalan juga bukan saja untuk menghindari laka lantas, namun juga sebagai pelayanan kepada pengguna jalan. Apalagi ruas jalan tersebut menjadi urat nadi utama perekonomian hasil produksi wilayah Tarakan Utara. Sehingga Jalan Aki Balak menjadi akses jalan ke pelabuhan besar.

Pemkot juga berencana membuat akses alternatif antara Jalan Bhakti dengan Swaran. Dengan adanya jalan alternatif, diharapkan konsentrasi kendaran tidak terfokus di Aki Balak yang mulai padat.

Peningkatan jalan dilakukan secara bertahap. Karena membutuhkan anggaran yang cukup besar, dan ruas jalan yang cukup panjang dibandingkan ruas jalan lain.

Dalam upaya perbaikan jalan, dilakukan juga proses pelebaran karena ada beberapa warga yang telah menghibahkan lahannya untuk fasilitas umum. Namun ada juga warga yang masih enggan melepaskan lahannya untuk pelebaran jalan.

“Sudah ada ancang-ancang anggaran untuk masuk ke multiyears (proyek tahun jamak). Sebenarnya sih dibuka selebar-lebarnya, cuma kekuatan anggaran kita terbatas. Jalan lain juga butuh perhatian,” urainya.

Untuk mengurangi biaya pemeliharaan, ada wacana mengalihkan status Jalan Aki Balak dari tingkat kota menjadi nasional. Termasuk jalan Aji Iskandar yang merupakan jalan provinsi ditingkatkan menjadi status nasional.

“Ada juga usulan untuk menjadikan jalan nasional. Termasuk Aji Iskandar, jika menjadi jalan nasional penanganan lebih maksimal karena anggaran dari pusat, sehingga bisa sangat besar. Supaya APBD kita tidak terkurang juga untuk jalan itu,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sofyan Ali Mustafa
Editor: Nurul Lamunsari