Koran Kaltara, 31 Januari 2022
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Hampir dua tahun pandemi Covid-19 merebak di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Sejak 27 maret 2020, di mana Kaltara mengumumkan kasus pertamanya, hingga akhir Januari 2022, masih mencatat adanya kasus aktif.
Dalam catatan harian Dinas Kesehatan Kaltara, perkembangan Corona di provinsi termuda di Indonesia ini kian melandai sejak akhir tahun lalu. Setidaknya ada beberapa daerah yang dinyatakan zero kasus, di antaranya Nunukan, Malinau dan Tana Tidung.
Hanya saja, seperti dikatakan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy, pandemi masih bersifat dinamis. Meski cenderung menurun, namun Corona belum sepenuhnya mereda.
Hingga data terakhir yang disampaikan pada Minggu (30/1/2022) malam, satu daerah yakni Tarakan yang sebelumnya sudah zero kasus kembali mengumumkan adanya satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Ada tambahan satu kasus baru di Tarakan, dan tidak ada tambahan pasien yang dinyatakan sembuh. Sehingga saat ini jumlah Corona di Kaltara menjadi 11 orang yang dirawat (kasus aktif),” kata Agust dalam rilisnya.
Dari 11 kasus aktif itu, masih mendominasi di Bulungan 10 orang. Di mana semua kasus aktif tersebut, merupakan pasien yang hanya menjalani isolasi mandiri. “Sejauh ini tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Semuanya hanya isolasi mandiri saja,” sebutnya.
Kemudian dari sisi peta risiko zonasi Covid-19, sejak akhir tahun 2021 lalu hingga memasuki awal tahun, belum ada perubahan. Sehingga semua daerah masih bertahan di kategori zona kuning. Begitu pula dengan angka kasus kematian, tidak ada tambahan kasus baru.
Untuk itu, se-Kaltara angka kematian akibat Corona tetap sebanyak 816 orang. Tersebar di Tarakan 356 orang, di Bulungan 204 orang, di Nunukan 137 orang, di Malinau 93 orang dan di Tana Tidung 26 orang.
Sementara itu, hingga kemarin, total akumulasi positif Covid-19 di Kaltara sebanyak 35.968 kasus. Namun angka kesembuhan juga cukup tinggi, yaitu sebanyak 35.141 orang. (*)
Reporter: Fathu Rizqil Mufid
Editor: Nurul Lamunsari