Koran Kaltara,
Jum’at, 21 Januari 2022 | 10.15 WITA
TARAKAN, Koran Kaltara – Setiap tahun, Pemkot Tarakan menggelontorkan sekitar Rp40 miliar untuk dana RT. Namun dalam pantauan, masih ada penggunaannya tidak tepat sasaran. Alhasil ada program pembangunan di lingkungan RT tidak maksimal.
Untuk itu, di 2022 ini diharapkan penggunaan dana RT bisa sesuai dengan kebutuhan yang diusulkan sebelumnya.
“Kalau tidak tepat sasaran tidak ya, keluhan sekarang justru ada di RT yang mengaku belum pernah dapat. Setelah dilakukan evaluasi, dalam perencanaan ada yang kurang bagus, misalnya RT mengusulkan saluran tiba-tiba mengerjakan di daerah pantai. Kan tidak mungkin pantai ada drainasenya, kalau begini biasanya tidak dikerjakan,” terang Wali Kota Tarakan, Khairul, Kamis (20/1/2022).
Meskipun tidak banyak, namun masalah seperti ini masih sering dijumpai sehingga ada RT yang mengaku belum pernah mendapatkan dana pembangunan untuk lingkungan sekitar.
Tetapi persoalan yang timbul tidak sampai 10 persen dari jumlah RT yang ada di Tarakan yang jumlahnya sekitar 444.
“Tetapi sudah banyak yang bersyukur dengan banyaknya kegiatan, paling tidak setiap tahun ada pergerakan pembangunan di setiap RT. Dan itu merata di seluruh RT yang ada di Tarakan,” ungkap Khairul
Walaupun, kata Khairul, belum bisa menyelesaikan persoalan yang ada di RT dengan dana tersbeut.
“Karena kalau mau kami pukul sekaligus, masih butuh anggaran banyak sekali. Sedangkan setiap tahun alokasi dana RT sekitar Rp40 miliar,” ungkap Khairul.
Dana pembangunan RT setiap tahun dikucurkan sejak Khairul menjabat sebagai kepala daerah 2019 lalu, dengan harapan setelah 5 tahun masa jabatan akan ada perubahan di setiap lingkungan RT.
Selama ini, dirinya juga mengaku sudah banyak laporan warga yang mengucapkan terima kasih dengan adanya program dana pembangunan untuk RT sebesar Rp50 juta setiap RT per tahun.
“Banyak jalan yang sebelumnya tidak bisa dilewati sekarang sudah bisa. Ada jembatan kecil yang rusak sudah bisa diperbaiki, penerangan jalan dan lingkungan juga mulai kami penuhi dengan dana RT,” urainya.
Dana RT difokuskan untuk tiga macam infrastruktur utama, yakni peningkatan jalan, drainase dan penerangan jalan.
Dana RT bisa digunakan untuk pembangunan sektor lain, tetapi ketua RT harus membuat surat pernyataan bahwa di lingkungan ketiga masalah tersebut sudah terselesaikan.
Khairul menegaskan 2022 ini pihaknya juga telah menganggarkan dana RT, namun dirinya belum bisa memastikan kapan anggaran tersebut bisa cair karena masih ada asistensi peringkat daerah untuk kegiatan PPK dan PPTK.
“Panitia lelang baru disiapkan semua. Kalau saya maunya secepatnya cair, tetapi saya kira secepatnya akan cair,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sofyan Ali Mustafa
Editor: Rifat Munisa