Diaudit, PDAM Tak Ada Persiapan Khusus

-Tarakan-

Direktur Utama Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM), Agus Adnan mengatakan, saat ini instansinya sedang menjalani audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kaltara. Untuk mengetahui pengelolaan anggaran baik yang berasal dari APBD, APBN maupun pendapatan dari pelanggan.
“Kalau audit sedang berlangsung, nanti hasilnya setelah Idul Adha. Yang diaudit semua dilakukan mulai dari penggunaan anggaran, jumlah pelanggan dan lain sebagainya. Kita sudah terbiasa diaudit sehingga tidak ada persiapan khusus, hanya mempersiapkan data-data yang akan diaudit oleh BPK,” terangnya, Senin (21/9).
Lebih lanjut dijelaskan Agus, perputaran uang di PDAM setiap tahunnya bisa mencapai Rp15 miliar untuk operasional, yang berasal dari pendapatan pelanggan. Sedangkan dana yang berasal dari APBD maupun APBN biasanya digunakan untuk membangun infrastruktur.
“APBD untuk fisik saja, sehingga untuk besaran APBD yang sudah digunakan untuk membangun infrastruktur yang lebih mengetahui adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan, sedangkan untuk APBN Kementerian PU yang lebih paham. Dana dari pemerintah juga digunakan untuk menambah sambungan kepelanggan, dan memperbaiki saluran yang usianya sudah tua,” ujarnya.
Setiap tahunnya, besaran APBD maupun APBN yang digunakan tidak menentu sehingga dari tahun ke tahun tidak ada yang sama. Untuk saat ini, PDAM Tarakan sedang mengupayakan penambahan pelanggan sebanyak 70 persen dari jumlah penduduk Tarakan untuk mendapatkan pelayanan.
“Makanya dibutuhkan APBD maupun APBN untuk membangun infrastruktur, kalau besarannya kita tidak mengetahui. PDAM hanya mengajukan pembangunan saja,” ucapnya.

 

Sumber Berita: korankaltara.co | 21 September 2015