Diduga Soal Data, Capaian Vaksinasi Remaja Stagnan

Koran Kaltara, 5 November 2021

TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Capaian vaksinasi di Kalimantan Utara sudah berada di atas 50 persen, per akhir Oktober 2021.

Jumlah penerima vaksin Covid-19, mencapai 319.659 orang atau 52,11 persen yang divaksin pada dosis pertama, dari 613.462 total sasaran estimasi daerah.

Kemudian masing-masing 157.852 orang (25,73 persen) dosis kedua dan 5.709 orang (0,93 persen) dosis ketiga.

Dari sejumlah kelompok sasaran vaksin di Kaltara, paling tinggi capaiannya adalah pada tenaga kesehatan, yaitu 102,8 persen dosis pertama; 95,1 persen dosis kedua; dan 67,8 persen dosis ketiga.

Menyusul capaian pada pelayan publik 88,5 persen dosis pertama dan 60,4 dosis kedua.

Sedangkan kelompok sasaran yang lain, di antaranya pada lansia, 39,7 persen dosis pertama dan 23,3 persen dosis kedua. Kemudian pada masyarakat rentan dan umum 46,9 persen dosis pertama dan 21,4 persen dosis kedua.

Selanjutnya pada remaja 51,3 persen dosis pertama dan 16,6 persen dosis kedua.

Khusus pada sasaran remaja, sejak satu bulan terakhir, datanya masih stagnan. Hal itu diakui oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy.

Ada dugaan, kesalahan memasukkan data untuk capaian vaksinasi.

“Ini kami masih telusuri. Apakah dari input yang bermasalah, kemudian apakah dari NIK ini bisa juga. Karena remaja-remaja, banyak yang bermasalah. Ada NIK tak ditemukan. Saat vaksinasi di sekolah, banyak NIK tak ditemukan,” ungkapnya.

Fakta di lapangan, dari pantauan satgas, beberapa bulan belakangan serbuan vaksinasi justru difokuskan pada remaja.

Mengingat saat ini, sudah mulai dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di setiap satuan pendidikan.

“Kita juga mau menelusuri apakah ter-input di masyarakat umum. Karena remaja masih tak bergerak. Apakah juga nanti banyak daftar belum di-input. Kalau belum, itu solusinya akan kita fasilitasi juga. Karena ada juga beberapa, kemarin, nanya sertifikat dari remaja-remaja itu,” bebernya.

Pihaknya akan kembali melakukan perbaikan dengan berkoordinasi bersama pihak terkait.

Pasalnya, vaksinasi di lapangan sejauh ini sudah berjalan dengan baik, bahkan ketersediaan vaksin dianggap memadai. (*)

Reporter: Fathu Rizqil Mufid
Editor: Nurul Lamunsari