Dinilai Berbahaya, Dermaga BBM dan LPG Dipindahkan

Koran Kaltara, 4 Juni 2022

NUNUKAN, Koran Kaltara – Setelah beberapa tahun beroperasi, bongkar muat BBM dan LPG di dermaga tradisional di Jalan Lingkar Nunukan akhirnya sepakat dipindahkan ke daerah Tanjung Batu dan Sei Fatimah, Nunukan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Nunukan, Abdul Khalid kepada Koran Kaltara, usai menggelar rapat pemindahan dermaga, Jumat (3/6/2022).

Khalid mengatakan, pemindahan aktivitas bongkar muat di dermaga-dermaga yang ada di Jalan Lingkar ini dilakukan bertahap.

Namun tahap pertama ini untuk kapal-kapal pengangkutan BBM dan LPG.

“Jadi, dalam waktu 10 hari ke depan, mereka sudah siap pindah di Tanjung Batu. Nah, dermaga atau kapal bongkar muat material dan kendaraan lain, nanti akan menyusul juga pemindahannya,” ungkapnya.

Alasan mengutamakan BBM dan LPG ini, kata dia, karena masuk kategori benda mudah terbakar, sehingga harus steril.

Apalagi, dengan kondisi jalan Lingkar Nunukan yang saat ini semakin padat pemukiman maupun aktivitas masyarakat.

“Karena ini bahan berbahaya. Kalau di Tanjung Batu kan tidak bercampur dengan aktivitas masyarakat. Nah, kalau di Lingkar ini sudah padat, takutnya kalau bongkar ada yang merokok dan sebagainya, bisa berbahaya,” ujarnya.

Terlebih lagi, kata dia, dermaga yang berada dalam aset provinsi ini juga melanggar tata ruang Kabupaten Nunukan.

“Jadi, selain penertiban tata ruang, areal jalan lingkar ini masuk dalam lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ini sudah ada desainnya,” tuturnya.

Sebelumnya, kata dia, rencana pemindahan ini sudah lama ingin dilakukan pemerintah, namun belum ada fasilitas pengganti.

“Makanya kita kejar sudah pemindahannya. Kebetulan ada dua tempat yang diusulkan, yakni Sei Fatimah dan Tanjung Batu,” ungkapnya.

Dari dua tempat usulan ini, kata dia, sudah dilakukan peninjauan lapangan. Kedua tempat ini dinilai layak jadi lokasi pemindahan dermaga.

Bahkan, pembahasan pemindahan ini sudah dilakukan selama 4 kali bersama pemilik kapal maupun stakeholder.

“Namun yang siap pindah itu di Tanjung Batu, kita harap pihak swasta juga mendukung, karena di Tanjung Batu itu sudah pernah dijadikan dermaga. Di sana itu, ada tiga kepemilikan lahan, ada pihak swasta, ada hibah daerah dan ada lahan masih dikelola Bumdes,” ujarnya.

Dia juga mengaku bersyukur, karena selama beroperasi di Lingkar, tidak ada insiden yang membahayakan masyarakat setempat. (*)

Reporter: Asrin
Editor: Hariadi