Koran Kaltara, 21 April 2022
TARAKAN, Koran Kaltara– Sejumlah wilayah di Tarakan masih menjadi langganan banjir hingga saat ini.
Di antaranya Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Karang Balik, Kelurahan Karang Anyar Pantai dan Kelurahan Pamusian.
Di kawasan ini, hujan intensitas sedang sudah membuat air tergenang cukup lama.
Suyoto, warga RT. 39 Kelurahan Karang Anyar mengaku sudah menjadi korban banjir sejak bertahun-tahun tinggal di wilayah tersebut.
Sepanjang bulan April ini saja sudah tiga kali air masuk kerumahnya akibat banjir.
Ia pun tidak tenang saat hujan sudah mulai turun, dan mulai mengamankan barang elektronik.
“Saya sudah lima tahun tinggal di sini. Sudah jadi langganan banjir. Pokoknya asal hujan lebat, kami siap-siap naikkan barang elektronik jangan sampai ada yang di lantai gitu. Apalagi kabel-kabelnya, takut korslet juga kena air. Memang banjirnya tidak lama, sekitar dua sampai tuga jam,” ujarnya, Rabu (20/4/2022).
Kabid Perairan dan Pengendalian Banjir Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (DPUPR) Kota Tarakan, Sabudi saat dikonfirmasi menerangkan sudah ada rencana penyelesaian masalah banjir tahun ini.
Salah satu solusi yang dimungkinkan, dengan melakukan pelebaran pada jembatan di samping Masjid Darussalam, Jalan Seroja I.
Dari rencana yang ada, pelebaran akan dimulai dari hilirnya jembatan, sehingga diharapkan bisa mengurangi debit air semakin naik dan mencapai daratan.
Hanya saja, semua pekerjaan dilakukan secara bertahap.
“Memang mengurangi, tapi tidak semua. Namanya banjir, kita bicara sistem drainase dan penanganan. Kalau di area itu dilebarkan, semua juga harus, tapi bertahap,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini pihak konsultan juga sedang melakukan perencanaan terhadap pelebaran tersebut.
Namun, pemukiman warga saat ini juga menjadi kendala dalam hal penanganan banjir.
“Itu kan lahan sungai dilebarkan, harusnya dilebarkan. Kalau itu tanah masyarakat harus kita beli, kita ganti rugi. Jadi prosesnya panjang. Ya kendala juga karena ada analisa hidrologi, air yang dari Kampung Bugis besar debitnya segini, kalau perlu dilebarkan ya kita ikuti berdasarkan itu,” tandasnya.
Sama halnya dengan dengan wilayah rawan banjir lainnya di Gang Penghulu, Kelurahan Karang Balik juga saat ini konsultan sedang melakukan analisis di lokasi tersebut.
Dari rencana sementara pelebaran sungai dilakukan sekitar 5 meter.
Saat ini pun sedang dalam proses pengukuran dari pihak konsultan.
Kemungkinan nanti waktu pengerjaan sama Kelurahan Karang Anyar.
“Kami fokus ke yang dua itu dulu, yang besar-besar. Kalau yang lainnya yang kecil-kecil ya tunggu saja satu jam, atau setengah jam itu hilang (banjirnya),” jelasnya.
Sabudi belum bisa memastikan target pengerjaan. Namun, ia katakan saat ini pihaknya sedang menunggu hingga konsultan selesai melakukan perencanaan.
Ia perkirakan, pekerjaan sudah bisa dimulai pada Juli nanti.
“Kalau tidak hari ini ya besok konsultan mau presentasi ke kami. Mudah-mudahan bulan 5 atau 6 itu mulai tender dan bulan 6 atau 7 dikerjakan. Jadi anggaran belum tahu berapa, ini masih dibahas konsultan,” ungkapnya. (*)
Reporter: Sahida
Editor: Nurul Lamunsari