Sumber Media: Benuanta.co.id
Kamis, 06 Maret 2025 | 11.30 WITA
benuanta.co.id, TARAKAN – Perbaikan jalan berlubang di sejumlah titik di Tarakan belum bisa dilakukan secara maksimal. Terutama Jalan Aki Balak, Juata Kerikil yang menjadi sorotan pasca kecelakaan yang merenggut nyawa beberapa waktu lalu. Pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara (Kaltara) mengakui efisiensi anggaran menjadi kendala utama dalam proses perbaikan jalan.
Pengawas lapangan BPJN Kaltara, Asmar, mengatakan penutupan jalan berlubang sudah dilakukan di beberapa titik di Jalan Aki Balak menggunakan aspal TCM sejak Jumat (21/2/2025) lalu. Namun, perbaikan masih belum optimal karena keterbatasan anggaran.
“Kami sudah lakukan penutupan di beberapa titik dan masih berlanjut. Tapi memang belum maksimal karena ruas jalan kita terdampak efisiensi anggaran nasional,” ujar Asmar, pada Selasa (25/2/2025).
Hal senada disampaikan oleh Koordinator lapangan PPK 1.5 BPJN Kaltara, Afrizal. Ia menjelaskan efisiensi anggaran menyebabkan keterbatasan dalam pengadaan material dan tenaga kerja. Sebelumnya, BPJN Kaltara telah menyampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Tarakan pada (30/12/2024) lalu, tentang perbaikan akan dilakukan pada Januari 2025.
“Sebelumnya kami rencanakan pengaspalan secara menyeluruh, tapi karena ada kebijakan efisiensi anggaran nasional, rencana tersebut harus disesuaikan. Sekarang kami hanya bisa melakukan perbaikan sementara dengan tambalan pada titik-titik yang paling membutuhkan,” jelas Afrizal.
Selain itu, Afrizal menambahkan, rencana tahap awal penanganan jalan memang dilakukan dengan timbunan lapis fondasi menggunakan agregat kelas A. Namun, rencana pengaspalan yang dijadwalkan pada akhir Januari 2025 terhambat akibat keterbatasan anggaran.
“Sepanjang jalan dari tanjakan Persemaian sampai pertigaan Intraca itu ada sekitar 7,4 kilometer yang sebelumnya direncanakan untuk diperbaiki. Tapi sekarang kami harus mengidentifikasi ulang bagian mana yang paling mendesak untuk ditangani terlebih dahulu,” ungkapnya.
Selain itu, Afrizal menyampaikan, BPJN Kaltara juga mengalami kendala dalam menemukan penyedia jasa untuk melakukan pengaspalan. Akibatnya, sementara ini perbaikan masih dilakukan secara mandiri oleh pihak BPJN dengan material yang tersedia.
“Kami juga sedih mendengar kecelakaan yang terus terjadi akibat jalan berlubang di Tarakan. Kami pasti akan menangani masalah ini, tapi harus disesuaikan dengan anggaran dan rencana yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, masyarakat yang sering melintas di jalan tersebut mengeluhkan kondisi yang masih membahayakan. Karman, seorang pengendara, mengatakan jalan berlubang di Tarakan semakin sulit dihindari, terutama saat hujan.
“Jalan ini makin parah, apalagi kalau hujan, lubangnya tertutup air jadi susah dilihat. Sudah banyak yang jatuh di sini. Kami harap pemerintah segera memperbaiki jalan ini secara menyeluruh,” kata Karman.
Pada kesempatan yang lain, Hamdan, warga Juata Kerikil, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kecelakaan yang kerap terjadi akibat jalan rusak.
“Kami sering dengar ada pengendara jatuh karena lubang di jalan. Kalau bisa, jangan hanya ditambal sementara, tapi diperbaiki benar-benar,” tandas Hamdan. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Ramli