Empat Lapak di Pasar Liem Hie Djung Dibongkar

Koran Kaltara, 7 Juli 2022

NUNUKAN, Koran Kaltara – Lapak liar pedagang di sekitaran Pasar Rakyat Liem Hie Djung Nunukan kembali dibersihkan pada Rabu (6/7/2022).

Kali ini, ada empat lapak liar dirobohkan dan dibersihkan oleh Satpol PP Nunukan bersama DLH, Dinas Pedagangan, camat, kelurahan, pengurus pasar serta instansi lainnya.

Kepala Bidang Ketenteraman dan Penertiban Umum (Trantibmum) Satpol PP Nunukan, Eddy mengatakan, pembongkaran ini merupakan kegiatan lanjutan dari pembersihan lahan parkir pasar rakyat tersebut.

“Nah, yang empat unit ini hanya sisa bangunannya. Memang, dua hari lalu batas terakhir untuk melakukan pembongkaran. Alhamdulillah, pemilik lapak sudah membongkarnya, makanya kita turun lakukan pembersihan sisa bangunan,” jelasnya kepada Koran Kaltara, Rabu (6/7/2022).

Namun, Eddy mengaku kalau lokasi lahan parkir pasar masih ada satu lapak lagi belum dibongkar pemiliknya.

“Tapi, pemiliknya sudah janji, nanti selesai lebaran Iduladha baru dibongkarnya,” pungkasnya.

Dia mengatakan pembongkaran lapak di luar pasar terpadu ini, untuk mengembalikan fungsi awalnya sebagai lahan parkir pasar.

“Nah, tadi itu ada keterbatasan armada pengangkut dari DLH, yang ternyata hanya bisa mengangkut dua kali sisa bangunan itu. Makanya, hari ini (kemarin) itu belum selesai. Tapi, saya sudah koordinasi dengan DLH, kapan bisa dilanjut pembersihannya. Mungkin Kamis atau Jumat nanti sudah bersih semua,” pungkasnya.

Tak hanya itu, Eddy mengaku telah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Nunukan Hanafiah maupun Kepala Dinas Perdagangan soal tindak lanjut pemerintah ketika lahannya sudah dibersihkan.

“Saya sampaikan kepada Pak Wabup dan (dinas) perdagangan, ketika memang belum punya anggaran untuk pengerukan atau semenisasi terhadap parkir ini, paling tidak harus tetap dimanfaatkan dulu spek- spek yang ada,” jelasnya.

Alasannya, kata dia, agar tidak menunggu anggaran turun baru bisa dimanfaatkan.

Selain itu juga sudah berkoordinasi dengan PLN untuk pemindahan dua unit meteran sehingga bisa dilakukan penataan.

“Karena, saya khawatir ketika tidak dimanfaatkan langsung, akan ada muncul lapak yang lain, makanya ini harus diantisipasi,” tutupnya. (*)

Reporter: Asrin
Editor: Sobirin