Ketua BPK Setuju PLN Tarakan Diaudit, Wali Kota dan Dirut PLN Tarakan Bungkam..!!

-Tarakan-

Keinginan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie agar PT PLN (Pelayanan Listrik Negara) Tarakan diaudit keuangannya oleh lembaga ahli, mendapat lampu hijau dari Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Harry Azhar Azis.

Ditemui awak media sesaat setelah tiba di Tarakan, Jumat (16/6), Harry mengungkapkan bahwa pihaknya bisa saja mengaudit keuangan PLN Tarakan jika memang ada permintaan dari Gubernur atau Wali Kota Tarakan.

Namun, kapan BPK RI akan mengaudit keuangan PLN Tarakan, ia menyerahkan kewenangan kepada BPK Kaltara. Yang jelas, ia merestui jika pimpinan di daerah menginginkan PLN Tarakan diaudit.  “Nanti kebijakan Pak Ade (Kepala Perwakilan BPK Kaltara Ade Iwan Ruswana) untuk melakukan audit,” ujarnya.

Menurutnya, sebagai anak PT PLN (Persero), PLN Tarakan masih termasuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Karena itu, keuangan PLN Tarakan boleh diaudit oleh BPK. “Ini kan kasusnya sama dengan di Batam,” sebutnya.

Wali Kota Tarakan Sofian Raga yang dimintai keterangannya oleh awak media di sela kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Kamis (16/6) lalu, memilih bungkam soal listrik dan pergi berlalu meninggalkan wartawan.

Sementara Direktur Utama PT PLN Tarakan Rahimuddin yang juga ditemui awak media disela menghadiri kunjungan Menteri ESDM, enggan menanggapi keinginan Gubernur Kaltara terkait audit di internal mereka. Rahimuddin hanya memberikan keterangan mengenai penyelesaian persoalan kelistrikan di Tarakan. Termasuk memastikan status PLN Tarakan apakah tetap menjadi anak perusahaan atau dikembalikan ke pusat, serta membahas perubahan tarif dasar listrik (TDL).

“Kan mau dibentuk tim kecil provinsi, nanti kita akan diskusikan bersama bagaimana jalan keluar yang terbaik untuk kelistrikan Tarakan, apakah tetap AP (anak perusahaan) dan tarifnya nanti kita diskusikan bersama,” ujarnya.

Terlepas hal itu, Rahimuddin mengungkapkan keandalan listrik Tarakan saat ini kembali normal. Kalaupun terjadi pemadamaan sesaat, bukan karena kemampuan pembangkit yang menurun, tapi lebih pada gangguan lingkungan dan alam.

“Untuk kelistrikan kita di Tarakan sejak April kemarin sudah tidak ada pemadaman bergilir. Kalau gangguan, jangankan di Tarakan, di mana-mana selama masih ada jaringan, pasti padam. Penyebabnya jaringan kita kena pohon, binatang bisa ular, bisa monyet,” ungkapnya.

Bahkan, kemampuan daya yang dimiliki PLN Tarakan sekarang justru surplus dengan tambahan tujuh pembangkit bertenaga diesel yang baru dikontrak. Menurut Rahimuddin, saat ini, kemampuan daya listrik mencapai 50 MW. Sementara beban puncak hanya 40 MW.

“Dalam artian kondisi kita sekarang sudah surplus. Jadi sudah tidak pemadaman. Hanya berdoa saja mudah-mudahan lancar gas, kemudian jaringan kita juga aman,” katanya.

PLN Tarakan bahkan siap mengakomodir lagi pemasangan baru serta memproses daftar tunggu karena ada kelebihan 10 MW. “Pokoknya pemasangan baru dan daftar tunggu, asalkan sesuai prosedurnya kita proses,” pungkasnya.

Sumber Berita: http://bulungan.prokal.co| 18 Juni 2016