Koran Kaltara, 29 Januari 2022
TANA TIDUNG, Koran Kaltara – Komando Distrik Militer (Kodim) 0914/Tana Tidung, menyiapkan 3,5 hektare lahan untuk membantu kondisi ketahanan pangan daerah.
Demikian dikatakan Komandan Kodim (Dandim) 0914/Tana Tidung, Letkol Czh. Tri Priyo Utomo.
Ia menjelaskan, lahan yang disiapkan berada di belakang Makodim. Secara teknis, pengelolaan lahan akan melibatkan anggota kelompok tani (poktan) yang ada di sekitar wilayah Makodim.
“Selain untuk mendukung terciptanya ketahanan pangan di Tana Tidung, kami arahkan juga agar lahan ini bisa menjadi wadah belajar bagi anggota kelompok tani,” kata Tri, Jumat (28/1).
Pihaknya akan berupaya agar pengelolaan lahan pertanian bisa berkelanjutan sehingga lahan tersebut bisa senantiasa produktif dimanfaatkan.
“Lahan ini kami siapkan sebagai contoh pertanian yang berjalan secara domino juga. Artinya rutin ditanami, sehingga panennya juga jelas,” imbuhnya.
Keberadaan lahan ini turut diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Hasil panen akan dibantu bisa terserap pasar dengan harga yang bagus.
“Sistemnya mulai dari produksi, panen hingga paska panen akan melibatkan dukungan dari Dinas Pertanian,” jelasnya.
Lebih detail, skema yang akan dijalankan nanti direncanakan berupa pertanian terpadu. Di dalamnya tidak hanya untuk pertanian saja, tapi juga untuk peternakan dan perikanan.
“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, kita arahkan agar skema pertanian terpadu bisa berjalan,” ujarnya.
Tri meyakini skema ini dapat lebih meningkatkan pundi-pundi penghasilan petani. Karena berbagai komoditas yang ditanam dapat dipanen secara bergantian.
“Jadi tidak hanya tunggu panen satu saja. Misal mingguan bisa ada dari telur ayam, bulanan dari daging ayam potong dan panen ikan. Lalu setiap tiga bulan bisa jagung dan terakhirnya baru padi,” jelasnya.
Dari informasi yang ia terima, sejumlah Kodim lain di Kalimantan Utara telah menjalankan program ini dan terlihat hasilnya.
Oleh karena itu, Tri menginginkan agar hal serupa bisa segera dijalankan di wilayahnya.
“Paling dekat itu di Malinau yang sudah sukses. Jadi kita akan mencontohnya,” imbuhnya.
Program ini diharap berkontribusi optimal dalam mengatasi kerawanan pangan di Tana Tidung. Terlebih sebagian besar kebutuhan pangan masyarakat masih mengandalkan pasokan luar daerah.
“Kami dari TNI juga memiliki peran untuk menjaga kestabilan pangan daerah. Kondisi yang ada di Tana Tidung sendiri memang perlu mendapatkan atensi khusus. Jadi ke depannya kebutuhan pangan dapat terpenuhi dari dalam saja,” pungkasnya. (*)