Koran Kaltara,
Rabu, 23 Februari 2022
TARAKAN, Koran Kaltara – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jusuf SK kembali menutup sejumlah pelayanan kesehatan setelah sekitar 100 tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit tersebut terpapar Covid-19.
Penutupan dilakukan pada pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan hanya melakukan pelayanan Gawat Darurat atau prioritas 1 maupun pasien rujukan.
Plt. Direktur RSUD Jusuf SK, Franky Sientoro menuturkan kasus nakes terpapar Covid-19 sedang meningkat lagi. Bahkan ia juga saat ini tengah melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya.
Akibat cukup banyak yang terpapar ini, akhirnya ia mengambil kebijakan untuk menutup sementara sejumlah pelayanan kesehatan.
“IGD yang benar-benar prioritas 1, gawat darurat kami terima, langsung tetap PCR dengan rujukan,” ujarnya, dikonfirmasi Selasa (22/2/2022).
Di Instalasi Rehabilitasi Medik, Franky menyebutkan ada 8 orang nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Nanti di hari kelima, pihaknya akan melakukan pengecekan ulang kembali nakes yang sudah terpapar.
“Kalau saat ini total ada sekitar 102 atau 103 orang yang hasil tesnya positif Covid-19. Maka, beberapa pelayanan IGD dibatasi, khusus prioritas 1,” imbuhnya.
Setelah lima hari nanti, kata dia pihaknya akan kembali melakukan evaluasi.
Jika ternyata masih ada penambahan atau jumlahnya nakes di poli sudah sembuh dan bisa kembali bekerja, maka pelayanan akan dibuka kembali.
Namun, jika ternyata ada pelayanan lain yang terpapar, bisa jadi akan dilakukan atau pembatasan lagi poli yang nakesnya terpapar. Kemungkinan jumlah kasus aktif ini akan meningkat setiap hari.
Ia juga melihat kondisinya situasional, jika ternyata nakes yang terpapar ini ternyata mengganggu pelayanan dan sama sekali tidak bisa bergerak maupun kontrol, sehingga ditutup sementara.
“Gampang menular penyakitnya ini. Supaya tidak semakin menular, kita terapkan protokol kesehatan yang ketat dan tutup sementara dulu,” katanya.
Gejala yang dirasakan nakes saat ini, diungkapkan Franky banyak yang mengalami gejala ringan. Jadi, hanya dilakukan isoman di rumah. Ia juga memastikan belum ada nakes yang dirawat di rumah sakit atau pasien komorbit.
Jika didapati ada pasien yang komorbit dan mengalami gejala berat, pihaknya akan langsung melakukan perawatan medis rawat inap di rumah sakit. Terutama untuk komorbit yang belum terkontrol.
Namun, dengan adanya penambahan kasus di nakes ini, Franky mengaku belum ada rencana untuk melakukan penambahan nakes dalam waktu dekat.
Selain itu, pihaknya juga saat ini sedang menangani pasien konfirmasi Covid-19 yang memiliki gejala berat dan komorbit.
Dari jumlah hampir hampir 500 kasus aktif yang ada di Tarakan, sebanyak 10 orang dilakukan rawat inap di RSUD Jusuf SK.
“Kalau saya tidak salah, ada 10 saja pasien dari masyarakat biasa yang saat ini dirawat di ruang Tulip. Bukan nakes, tapi masyarakat yang memang memiliki komorbit, memiliki gejala berat dan terkonfirmasi Covid-19,” ungkapnya. (*)