Masih Sebatas Konsolidasi, Anggaran MBG Bulungan ‘Terparkir’ Rp 30 Miliar

Sumber Media: Radar Tarakan
Selasa, 11 Maret 2025 | 09.00 WITA

BELUM JALAN : Program MBG di Bulungan masih belum berjalan. Berbagai persiapan terus dimatangkan Pemkab Bulungan.TANJUNG SELOR – Penyelenggaraan pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Bulungan belum juga berjalan. Bahkan informasi ujicoba pemberian MBG usai lebaran mendatang, urung mendapat kepastian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan.Akibatnya, dana sebesar Rp 30 miliar yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bulungan tahun 2025 masih dalam posisi ‘terparkir’.

Bupati Bulungan Syawarni S.Pd., M.Si, menyebut langkah yang saat ini sedang berjalan yakni konsolidasi.

“Langkah-langkah yang sedang kita kerjakan adalah konsolidasi dengan berbagai pihak. Karena program MBG tidak hanya dikerjakan pemerintah daerah saja. Kita tentu akan didukung oleh jajaran TNI-Polri dan pelaku usaha sebagai penyedia MBG,” ucap Syarwani kepada media.

Dia menjelaskan, saat ini Pemkab Bulungan telah menentukan 4 titik sebagai lokasi dapur umum di Tanjung Selor. Bupati memastikan, tahapan ujicoba MBG di Bulungan akan di mulai di Kota Tanjung Selor.

“Penentuan lokasi dapur umum ini sesuai dengan standar yang diberikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Persiapan akan kita lakukan secara matang agar tidak ada kendala ketika progam MBG ini mulai berjalan,” tegas Syarwani.

Mengenai petunjuk teknis penyelenggaraan MBG dari BGN belum juga diterima. Namun Syarwani menegaskan, Pemkab Bulungan dalam posisi siap dan mendukung penuh program nasional ini. Komitmen itu diterjemahkan melalui pengalokasian dana daerah sebesar Rp 30 miliar.

Dana tersebut dipersiapkan untuk menunjang anggaran MBG yang akan diberikan oleh pemerintah pusat. Dijelaskan Syarwani, pemberian MBG di Tanjung Selor harus meniilik sejumlah faktor. Tidak boleh terburu-buru.

Salah satu yang membedakan Bulungan dengan daerah lain di tanah air adalah indeks kemahalan harga. Selain itu, kendala wilayah yang tidak sepenuhnya terpusat di ibu kota kabupaten, menjadi tantangan tersendiri dalam memastikan pemberian MBG secara merata.

“Kita juga harus memikirkan anak-anak kita yang berada di wilayah pesisir. Mereka harus mendapatkan pelayanan yang sama dengan yang di perkotaan. Kualitas makanan yang akan diberikan harus benar-benar memenuhi standar gizi dan memperhatikan aspek higienitas,” tambah Syarwani.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan, jumlah calon penerima MBG mencapai 32 ribu siswa se-Kabupaten Bulungan. Jumlah tersebut belum termasuk ibu hamil dan anak pra sekolah. (dra/har)

Editor: Radar Tarakan