Koran Kaltara, 27 Januari 2022
NUNUKAN, Koran Kaltara – Kasus penyelundupan kayu nibung yang biasanya digunakan nelayan bagang untuk mendapatkan ikan ternyata bisa menghasilkan keuntungan yang sangat menggiurkan. Tak tanggung-tanggung nilainya bisa mencapai miliaran rupiah.
Hal ini diungkapkan oleh anggota kelompok nelayan bagang di Sebatik, Hasbi kepada Koran Kaltara, Rabu (26/1/2022).
Dia mengatakan, penyelundupan kayu nibung tersebut sudah lama terjadi di perairan Nunukan.
Hanya saja, kasus ini mencuat setelah adanya penangkapan penyelundup oleh aparat keamanan Malaysia.
“Bulan kemarin saja, pengiriman itu ada tiga kali dalam sebulan,” ungkap Hasbi.
Untuk pengiriman, kata dia, biasanya mereka lakukan hingga 30 pasang. Jika dihitung, per pasang itu ada 100 batang. Artinya dalam 30 pasang ada 3 ribu batang.
Untuk harga, dia mengaku memang sangat menggiurkan. Jika di Sebatik ditawarkan 6 ribu Ringgit Malaysia, namun ketika sudah di Malaysia menjadi 15 ribu Ringgit Malaysia.
“Nah, dikalikanlah, kalau 30 pasang dikirim berarti dikalikan 15 ribu ringgit jadi ada sekitar 450 ribu ringgit. Kalau dirupiahkan bisa Rp1,3 miliar sekali jalan,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan kayu nibung ini, kata dia, memang paling banyak di daerah Sebaung, Nunukan. Biasanya, para pemesan dari Sabah datang langsung untuk melihat kayu tersebut.
“Ada juga sebagian yang berjualan menawarkan. Sekarang ini, mungkin masih banyak di dalam, tapi kami tidak tahu koordinatnya karena dalam hutan,” terangnya.
Proses pengambilan kayu nibung ini, kata dia, membutuhkan waktu satu hingga dua bulan.
“Jadi dikumpul dulu di daratan, kalau sudah cukup sesuai permintaan, baru diturunkan ke sungai. Itu pun diikat per satu pasang atau seratus batang, baru dirakit menuju ke muara sungai,” bebernya.
Menurutnya, untuk pembuatan satu bagang membutuhkan satu pasang nibung atau 100 kayu nibung. Rinciannya, 50 batang untuk tiang atau kakinya dan 50 batang untuk atasanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama menyayangkan adanya aksi penyelundupan kurang lebih 100 batang kayu nibung yang ditangkap di muara Sungai Indera Sabah, Malaysia, beberapa hari lalu.
“Selamatkan nelayan kita, jangan biarkan hal ini berlarut-larut. Ini perlu ada penegasan, jangan sampai nelayan kita jadi korban imbasnya,” tutupnya. (*)