Nilai Investasi Kaltara Terus Meningkat, Triwulan III di Tahun 2023 Capai Rp 14,3 Triliun

Media : Tribun Kaltara.com
Jum’at, 27 Oktober 2023 | 16.54 WITA
Nilai Investasi Kaltara Terus Meningkat, Triwulan III di Tahun 2023 Capai Rp 14,3 TriliunPembangunan kawasan industri hijau Indonesia di Tanah Kuning-Mangkupadi, Bulungan, 
menyumbang realisasi investasi yang besar di Kaltara.

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pertumbuhan realisasi investasi di Kalimantan Utara (Kaltara) terus mengalami peningkatan pada empat tahun terakhir. Terkini, pada triwulan III 2023 sudah mencapai kurang lebih Rp 14,5 triliun. Realisasi investasi ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, sebesar Rp 13,7 triliun.

Penata Kelola Penanaman Modal – Ahli Muda pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Utara Rahman Putrayani mengatakan, realisasi investasi Kalimantan Utara terus meningkat sejak tahun 2020.

Disebutkan, pada 2020 mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp3,2 triliun, meningkat di tahun 2021 jadi Rp5,7 triliun, di tahun 2022 mencapai Rp13,7 triliun dan di triwulan III 2023 sudah di angka Rp14,5 triliun.

“Bisa dibilang Kalimantan Utara agresif soal investasi,” kata Rahman, Kamis (26/10/2023). Kaltara, lanjutnya, memiliki target investasi sebesar Rp7 triliun pada tahun 2023, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2021 – 2026.

Artinya, capaian atau realisasi investasi saat ini sudah melampaui 200 persen dari target tersebut. “Sementara dari BKPM beri target Rp29 triliun, jadi kita baru sekitar 47 persen lah,” jelasnya.

Realisasi investasi di Kaltara, sebut dia, masih didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Namun Rahman meyakini Penanaman Modal Asing (PMA) turut menggeliat dalam waktu dekat.

“PMA ke depan bisa lebih tinggi, karena akan banyak yang masuk dari luar,” ujarnya.
Hal ini menurut Rahman, seiring dengan mulai terbangunnya kawasan industri hijau Indonesia di Tanah Kuning – Mangkupadi Bulungan.

Disebutkan, tenaga kerja yang berhasil terserap di tahun ini sekitar 1.700 orang. Mereka tersebar di sekitar 900 proyek investasi pada kabupaten dan kota di Kalimantan Utara.

Dia menyebut, para investor menilai Kalimantan Utara sedang menghadapi fase peningkatan investasi yang luar biasa. Fenomena ini tidak terlepas dari adanya kawasan industri terbesar seluas 30 ribu hektare di Kabupaten Bulungan.

Pembangunan kawasan hijami 02 26102023
Pembangunan kawasan industri hijau Indonesia di Tanah Kuning-Mangkupadi, Bulungan, menyumbang realisasi investasi yang besar di Kaltara.

“Kawasan ini lebih luas dibandingkan yang ada di China, ke depan tentu akan terpacu pertumbuhan ekonomi Kaltara,” paparnya.

Salah satu perusahaan di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning ditarget sudah beroperasi pada semester I 2025. Perusahaan tersebut nantinya akan melakukan ekspor alumunium batangan.

Kemudian, PT. Phoenix Resources International (PRI) di Tarakan akan beroperasi pada Oktober 2024. Perusahaan di sektor industri kertas ini menanamkan investasi senilai Rp17 triliun.

“Semester I ini sudah sekitar Rp9,4 triliun, mereka akan ekspor bubur kertas, produk setengah jadi untuk diolah tisu, kertas dan sebagainya. Pada tahap 2 nanti, rencananya baru siap menghasilkan produksi jadi dari Tarakan. Itu akan menopang pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen,” paparnya.

Rahman memahami, jika muncul banyak pertanyaan dari masyarakat perihal efek masuknya investasi yang besar namun tidak terasa. Hal itu dikarenakan penanaman modal di Kaltara dalam skala mega proyek.

“Tidak terasa sekarang karena memang megaproyek, di kawasan industri sudah terelaisasi Rp1,3 triliun,” jelasnya.

Progres pembangunan PLTA Mentarang oleh PT. Kayan Hydro Nusantara (KHN) turut dinilai catat progres menggembirakan. Saat ini sudah ada Rp500 miliar investasi yang terealisasi.

“Kalau total realisasinya kan sampai Rp40 triliun di 2040. Mereka sekarang sudah lakukan pekerjaan jaringan tegangan tinggi menuju kawasan industri. Mereka juga sedang pembebasan lahan dan membangun rumah untuk tempat relokasi,” imbuh Rahman.

(*)

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah