Koran Kaltara, 16 April 2022
MALINAU, Koran Kaltara – Pemerintah Kabupaten Malinau mengharapkan adanya bantuan keuangan (bankeu) dari Pemprov Kaltara dalam menyokong pembangunan yang tertuang di dalam visi misi daerah.
“Kami sangat mengharapkan uluran dari Pemprov Kaltara dapat memberikan bantuan keuangan dalam pembangunan di malinau,” ungkap Wabup Jakaria, pekan lalu.
Menurutnya, Kabupaten Malinau yang memiliki luas 52 persen dari Provinsi Kaltara atau 4 juta kilometer luasnya.
Ada 15 kecamatan dengan penduduk 83 ribu jiwa yang tersebar di 109 desa tentu memerlukan bantuan.
“Apalagi dari 15 kecamatan yang terdiri 5 perkotaan, 5 pedalaman dan 5 perbatasan. Memiliki geografis yang berbeda. Terutama di pedalaman dan perbatasan,” jelasnya.
Untuk diketahui saat ini, lanjut Wabup, salah satu wilayah di perbatasan terutama di Apau Kayan sedang kesulitan mendapatkan sembako.
Hal itu disebabkan akses jalan darat rusak sehingga harga pun melambung tinggi. Ditambah lagi, minimnya akses transportasi udara.
“Dari kunker juga sudah melihat memang beberapa harga sembako sudah melambung tinggi, karena kondisi jalan rusak,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengatakan, pihaknya akan segera mengirim sembako di wilayah Apau Kayan.
Tidak hanya itu, lanjut Zainal, dari PKK Provinsi Kaltara juga sudah menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pasar murah.
“Insya Allah dalam waktu dekat juga tim PKK Kaltara akan ke Apau Kayan dengan menggelar kegiata pasar murah,” jelasnya.
Sedangkan ruas jalan yang rusak dari Long Bagun Kabupaten Mahakam Hulu menuju Kecamatan Sungai Boh, Apau Kayan, diakui Zainal, pemerintha Provinsi Kaltara akan berupaya berjuang dan mendapatkan anggaran melalui APBN ke depan.
“Ya, kami tidak diam saja. Pastinya berupaya mencari anggaran ke kementerian di pusat. Agar jalan-jalan di perbatasan itu bisa dibangun,” ungkapnya.
Zainal pun berkeinginan pekerjaan ruas jalan Malinau- Krayan juga bisa terealisasikan di 2023.
“Itu angan-angan saya, minimal bisa dilewati roda empat meski belum beraspal. Dan progresnya sudah 40 persen,” jelasnya.
Perihal bantuan keuangan, Zainal menegaskan, memang untuk di Provinsi Kaltara sendiri masih dalam defisit. Karena itu, pihaknya akan berjuang ke pusat agar mendapatkan anggaran.
“Setidaknya bisa menutupi kegiatan pembangunan yang dilaksanaka di Kaltara terutama dalam pembangunan infrastruktur,” lungkasnya. (*)
Reporter: Sollaimansyah
Editor: Didik