Koran Kaltara, 9 November 2021
TARAKAN, Koran Kaltara – Vaksinasi untuk masyarakat Kota Tarakan telah mencapai 71 persen untuk dosis pertama. Capaian ini tentu saja melebihi target nasional sebesar 70 persen akhir Desember mendatang. Meskipun belum memenuhi herd immunity, tetapi Tarakan berencana menggelar pesta rakyat tahunan Festival Iraw Tengkayu.
“Kita sudah mencapai 71 persen untuk dosis pertama, sedangkan nasional targetnya 70 persen akhir Desember. Kalau secara teori epidemiologi, sebenarnya herd immunity 80 persen dari populasi atau masyarakat. Yang 80 persen ini akan melindungi 20 persen yang belum tervaksin. Jadi, kita target bisa mencapai 80 persen sebelum berganti tahun,” ujar Wali Kota Tarakan, Khairul, Senin (8/11/2021).
Pencapaian herd immunity atau kekebalan kelompok akan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sehingga pada tahun 2022 mendatang status pandemi turun menjadi endemi Covid-19. Tarakan sebagai pintu masuk Kalimantan Utara selalu mengkhawatirkan adanya penularan Covid-19.
“Tetapi Kalau sudah terlindungi, kita tidak ketar-ketir lagi sebagai daerah pintu masuk. Meskipun demikian, protokol kesehatan tetap harus dijaga. Kalau tidak bisa jaga jarak, minimal pakai masker,” ucapnya.
Jika capaian vaksinasi sesuai target, pelaksanaan pesta adat Iraw Tengkayu yang biasanya dilakukan setiap akhir Desember, bisa digelar kembali. “Mudah-mudahan pesta Iraw Tengkayu bisa dilakukan. Mudah-mudahan tidak ada pandemi maupun gelombang (Covid-19). Sehingga tidak ada lagi instruksi dari pemerintah larangan untuk pengumpulan massa,” harapnya.
Dengan rentang waktu yang cukup singkat, Khairul tetap optimis jika pagelaran ini mendapatkan izin dari pemerintah pusat. Bahkan, anggaran untuk pelaksanaan sudah disiapkan. “Sebenarnya kami mau melakukan, tetapi dalam skala kecil. Waktu itu di 2020 ada level PPKM masih tinggi,” ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporpar) Tarakan, Agustina mengatakan, semangat untuk menggelar Iraw Tengkayu sangat besar. Oleh karena itu, harus dilakukan koordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 maupun pelaku pelaksana, dalam hal ini pemangku adat Tidung.
“Kita akan koordinasikan, apakah Covid-19 ini sudah benar-benar melandai. Kalau seperti yang sebelum-sebelumnya, pelaksanaan Iraw Tengkayu, tiga Bulan sebelumnya sudah kita siapkan. Karena ada tarian massal yang tidak gampang, apalagi melibatkan 200 orang. Tetapi ini belum ada kepastian, makanya kami menunggu arahan dari Pak Wali Kota apa yang harus dilakukan selanjutnya. Pak wali tentu juga akan melakukan koordinasi dengan pemangku adat,” bebernya.
Iraw Tengkayu bukan hanya sekadar pesta rakyat sebagai ungkapan rasa syukur atas segala rezeki dan keselamatan. Ada pula kegiatan budaya yang harus melibatkan pemangku adat.
“Anggaran yang disiapkan lumayan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya sekitar Rp1 miliar untuk Iraw Tengkayu. Tetapi saya belum berani bicara banyak soal teknisnya. Karena dari pemkot harus ada koordinasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Termasuk menentukan tanggal. Biasanya setelah 15 Desember, atau usai hari ulang tahun Kota Tarakan,” pungkas Agustina. (*)
Reporter: Sofyan Ali Mustafa
Editor: Nurul Lamunsari