PTM 100 Persen Masih Observasi

Koran Kaltara,
Kamis, 3 Februari 2022

TARAKAN, Koran Kaltara – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan mewacanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di bulan Februari ini. Sejumlah sekolah sudah mulai melakukan persiapan, namun menunggu instruksi dalam bentuk edaran resmi dari Wali Kota dan Kepala Disdik Tarakan.

Kepala Sekolah SD Utama 2, Maksum mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat guru untuk membahas tentang rencana PTM. Jika edaran sudah diterima, maka satuan pendidikan yang ia pimpin bisa segera melakukan PTM.

“Sampai sekarang kami masih mengacu pada pola yang lama: 50 persen dengan kelompok satu dan dua terbagi hari belajarnya,” ujarnya, Rabu (2/2/2022).

Maksum menambahkan, hingga saat ini pihaknya juga masih melakukan observasi terlebih dahulu. Rencananya, PTM untuk kelas I hingga kelas III dimulai Pukul 07.15 – 09.30 Wita. Selanjutnya jeda 30 menit dan dilanjutkan Pukul 10.00 Wita PTM untuk kelas IV sampai kelas VI.

“Tapi sudah full semua. Nanti kami observasi dan evaluasi kalau sudah 100 persen. Kelemahannya dimana, apa yang harus kami persiapkan, barulah kami masukkan secara full dari kelas I sampai kelas VI. Tapi, lebih amannya menunggu edaran dari Disdik sama Pak Wali,” tuturnya.

Sebenarnya, jika hendak dilakukan PTM secara keseluruhan mulai sekarang, sudah diizinkan kepada pihak sekolah. Namun, masih ada sekolah yang meminta lagi persetujuan dari orangtua, terkait pelaksanaan PTM semua kelas bersamaan.

“Dari orangtua menunggu kami juga sebenarnya. Tadi pagi, ada anak-anak yang turun, dikira sudah full. Kami sampaikan masih menunggu. Kami juga Insya Allah sudah siap semua protokol kesehatan (prokes),” katanya.

Maksum juga memastikan, untuk tenaga pendidik dan kependidikan sudah mendapatkan vaksin lengkap dan tinggal menunggu jadwal vaksin booster. Bahkan untuk aplikasi pedulilindungi, kata dia, sudah menjadi regulasi yang harus dipenuhi akan mulai diterapkan.

“Kan kita sudah tahu, anak kita sudah divaksin semua. Kecuali kalau ada beberapa yang orangtuanya tidak mau divaksin. Berarti sudah diketahui langkah apa yang harus diambil. Kecuali kalau masuk toko atau mal, kan yang datang berbaur orangnya. Kalau di sekolah kan anak didik kita saja. Kalau untuk tamu, ya bisa diwajibkan pedulilindungi,” tandasnya.

Smenetara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan Eny Suryani mengatakan, PTM secara menyeluruh bisa dilaksanakan apabila vaksinasi tenaga pendidik mencapai 80 persen. Hal tersebut sesuai dengan  Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Pembelajaran di Masa Pandemi untuk tahun ajaran 2022.

“Tarakan ini sudah zona hijau dan tidak ada kasus, artinya PTM sudah bisa dilaksanakan,” katanya.

Ditambahkan Eni, ada beberapa sekolah saat ini yang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Namun penggunaan aplikasi tersebut hanya digunakan oleh tenaga pendidik dan orangtua saat akan menjemput anak.

“Jadi, maksimal PTM dilaksanakan selama 6 jam. Kemudian harus mengikuti prosedur yang ditetapkan, seperti datang mencuci tangan, mengukur suhu badan dan menggunakan masker,” tegasnya. (*)

Reporter: Sahida
Editor: Nurul Lamunsari