Koran Kaltara, 18 Oktober 2021
TARAKAN, Koran Kaltara – Meskipun saat ini positif rate Covid-19 di Kota Tarakan cenderung menurun, namun kondisi ini jangan sampai membuat lengah. Protokol kesehatan yang selama ini menjadi benteng pertahanan harus terus dijaga
- Positif Rate Cenderung Menurun, IDI Prediksi Terjadi Akhir 2021
TARAKAN, Koran Kaltara – Meskipun saat ini positif rate Covid-19 di Kota Tarakan cenderung menurun, namun kondisi ini jangan sampai membuat lengah. Protokol kesehatan yang selama ini menjadi benteng pertahanan harus terus dijaga.
Ancaman Corona masih bisa terjadi kapan saja. Bahkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Utara memprediksi Tarakan dan daerah sekitar akan mengalami serangan gelombang ketiga pada akhir tahun ini.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang juga Wali Kota Tarakan Khairul mengatakan, gelombang Covid-19 masih berpotensi terjadi, selama herd immunity atau kekebalan kelompok belum terbentuk. Oleh karena itu, pihaknya sedang melakukan serbuan vaksinasi dengan sasaran sekitar 6 ribu per hari. Target selama 10 hari ke depan sudah bisa mencapai 80 persen dari jumlah sasaran.
“Pertama, kita berdoa, mudah-mudahan tidak akan terjadi gelombang ketiga. Tetapi memang prediksinya seperti itu, gelombang akan bolak-balik terjadi saat belum herd immunity. Teorinya sudah begitu, makanya kita mengejar supaya bisa melakukan capaian target imunisasi,” ujar Khairul, Minggu (17/10/2021).
Oleh karena itu, dokter yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan ini menegaskan bahwa semua masyarakat harus menjaga kekebalan tubuh dengan imunisasi buatan.
“Kalau gelombang, prediksinya akan terjadi turun-naik. Prediksi para ahli malah menyebutkan akan terjadi sampai empat tahun ke depan, sampai virusnya benar-benar melemah. Tinggal bagaimana kita menyiapkan diri. Pertama, mengejar capaian vaksinasi, dan meminta semua pihak menjaga protokol kesehatan dalam segala aktivitas,” imbaunya.
Selain itu, kesiapan di hilir ada di rumah sakit yang telah menyiapkan tempat tidur untuk perawatan dan lainnya. Tetapi itu bukan akhir, karena di hulu juga sedang dilakukan persiapan upaya pencegahan-pencegahan.
“Saya pikir kalau semua menerapkan protokol kesehatan, mau gelombang ini datang berapa kali, yang penting kita bisa menjaga protokol kesehatan yang baik, tidak akan jadi masalah,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua IDI Kaltara, Franky Sientoro mengatakan bahwa yang perlu diwaspadai adalah Desember 2021. Karena pada saat itu ada momen hari besar, sehingga gelombang ketiga bisa datang di saat momen tersebut.
“Makanya vaksinasi harus tetap dikejar, protokol kesehatan tetap dilakukan tidak boleh kendur dan mengabaikannya. IDI belum ada kajian, karena ini kaitannya nasional. Nanti kita lihat dulu karena ini nasional. Tetapi mudah-mudahan tidak terjadi gelombang ketiga,” harapnya.
Diakui Franky, bahwa saat ini jumlah pasien Covid-19 di RSUD Tarakan sudah turun drastis. Dari 9 orang yang sedang menjalani perawatan karena positif hanya 3, sedangkan 6 lainnya masih suspek. Bahkan untuk kasus kematian juga sudah tidak ada dalam sepekan terakhir.
“Jika ada gelombang ketiga, persiapan seperti biasa. Stok obat, oksigen dan lainnya. Dan kita sudah siap dan ready. Kalaupun ada, akan relatif bergejala ringan, asalkan capaian vakisnasi sudah memenuhi target,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sofyan Ali Mustafa
Editor: Nurul Lamunsari