Koran Kaltara, 29 Oktober 2021
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia termasuk Kalimantan Utara (Kaltara) memberikan dampak pada sejumlah sektor, termasuk pendidikan. Jika sebelumnya, karena situasi pandemi, aktivitas belajar mengajar melalui sistem daring (dalam jaringan), kini semua daerah di Kaltara sudah pembelajaran tatap muka (PTM).
- Rata-Rata Pelajar Masuk Dua Kali Sepekan, Dievaluasi saat Penurunan Level
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, Teguh Hendri Susanto. Sejak pekan ketiga bulan ini, di mana sudah tak ada lagi kabupaten/kota yang termasuk dalam kategori PPKM Level 4, maka PTM dapat dilaksanakan. Dalam perkembangan Covid-19, secara bertahap tiga daerah sudah mulai melakukan PTM, yakni Malinau, Nunukan dan Tana Tidung.
“Kalau sebelumnya yang belum dibuka (PTM) adalah Tarakan dan Tanjung Selor (Bulungan), karena masih level 4. Kemarin di minggu ketiga, sudah turun ke level 3 sehingga sudah mulai. Sebenarnya untuk di Bulungan, hanya daerah kota saja di Tanjung Selor yang belum PTM. Kalau di (kecamatan) seperti Tanah Kuning, Peso dan lainnya sudah lebih dulu. Tapi saat ini semua sudah mulai,” ungkapnya.
Teguh bahkan mengungkapkan, sejak dijalankannya PTM, khususnya di tiga daerah di Kaltara, belum ada laporan peningkatan atau penularan kasus Corona di satuan pendidikan. Apalagi, pelaksanaan PTM tetap mengacu pada penerapan protokol kesehatan secara ketat.
“Alhamdulillah setelah kita evaluasi, belum ada yang tertular covid dari sekolah-sekolah,” sebutnya.
Untuk menghindari kerumunan, PTM saat ini belum normal seperti situasi sebelum pandemi. Tiap pelajar hanya mengikuti pertemuan rata-rata dalam sepekan hanya dua kali.
“Jadi tetap menggunakan sistem shift (bergilir). Rata-rata dua kali dalam satu minggu. Tapi akan kita evaluasi nanti saat adanya penurunan level. Kalau terus turun misalnya ke level kedua, maka jam masuk siswa akan ditambah,” jelas Teguh.
Adapun dari sisi vaksinasi, pelajar tingkat SMA sederajat sudah berada kisaran 67 persen. Pasalnya, selain pemerintah, vaksinasi pelajar dibantu oleh pihak Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) dan kepolisian.
“Alhamdulillah 67 persen siswa sudah divaksin. Dibantu oleh jajaran BINDA untuk di Tarakan, dan di Tanjung Selor dibantu Polres Bulungan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk tenaga pendidiknya, capaian vaksinasi di Kaltara sudah cukup tinggi, yakni 84 persen. Program tersebut akan terus dilanjutkan, dengan harapan kekebalan kelompok di seluruh satuan pendidikan bisa dicapai. Sehingga PTM bisa berjalan lancar dan tidak rentan akan penularan virus. (*)
Reporter: Fathu Rizqil Mufid
Editor: Nurul Lamunsari