Koran Kaltara, 11 November 2021
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Kasus Covid-19 di Bulungan semakin melandai. Bahkan saat ini diketahui tinggal menyisakan tiga orang pasien yang dirawat di RSUD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.
Namun demikian masyarakat tetap diminta mematuhi disiplin protokol kesehatan (prokes).
Dalam upaya pencegahan, Pemkab Bulungan melalui satgas Covid-19, masih terus memaksimalkan vaksinasi bagi masyarakat. Salah satunya melalui program vaksinasi secara jemput bola, untuk mewujudkan herd immunity (kekebalan kelompok) di Bulungan.
Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bulungan, dr. Velix Toding Sima mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tidak seperti beberapa bulan sebelumnya. Begitu buka pelayanan banyak orang.
Sehingga, agar bisa lebih dimaksimalkan, vaksinasi dilakukan dengan jemput bola hingga ke kelurahan dan desa.
Metode itu dilakukan sebagai tindak lanjut hasil pertemuan dengan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) beberapa pekan lalu.
“Sebagai langkah percepatan vaksinasi pada lokus yang masih rendah dibentuk tim khusus (timsus). Nah, sekarang ini tim sudah mulai bergerak,” ujarnya.
Minat masyarakat, sebut dia, untuk divaksin sejauh ini dinilai masih rendah. Bahkan, pelaksanaan vaksinasi yang digelar di Kelurahan Karang Anyar, saja hanya 100 dosis vaksin saja yang disuntikan.
“Iya, kita berharap bisa lebih dari itu. Karena jumlah sasarannya masih banyak, tetapi yang datang sedikit saja,” bebernya.
Meski terus bergerak, namun belum dipastikan apakah ada penolakan atau tidak oleh masyarakat.
“Kita akan terus berupaya untuk mengejar herd immunity (kekebalan kelompok). Karena sekarang ini kita tidak bisa kalau hanya menunggu. Semua harus bergerak,” katanya.
Diungkapkan, hingga saat ini capaian vaksin dosis satu sudah mencapai 64,69 persen. Artinya, masih kurang 6 persen untuk bisa mencapai herd immunity.
Kemudian capaian vaksinasi dosis dua yang masih rendah, sakitar 41,76 persen, begitu juga dengan vaksinasi dosis tiga.
Meski demikian vaksinasi dosis dua tidak menjadi indikator capaian herd immunity. Sebab, yang menjadi penilaian hanya capaian dosis satu.
“Capaian herd immunity itu dinilai bukan dari dosis dua. Tetapi, dosis pertama,” imbuhnya.
Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Bulungan dr Heriyadi Suranta mengatakan, hingga saat ini tercatat masih ada 14 kasus aktif di wilayah Bulungan.
Jumlah ini tersebar di enam kecamatan. Jika dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. sekarang ini penurunan kasus aktif sudah signifikan.
Selain kasus aktif, kasus meninggal dunia juga sudah melandai. Bahkan, sudah tidak ada laporan lagi.
“Kalau beberapa bulan sebelumnya kan dalam satu hari bisa sampai 8 orang. Nah, sekarang ini sudah tidak ada lagi. Iya, mudahan saja kondisi ini bisa terus bertahan,” tandasnya. (*)
Reporter: Nurjannah
Editor: Eddy Nugroho