Sumber Media: Tribun Kaltara
Kamis, 2 November 2023 | 10.02 WITA
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN – Wakil Bupati (Wabup) Nunukan, Hanafiah beber belanja daerah pada rencana APBD 2024 mencapai Rp2 triliun tepatnya sebesar Rp2.020.964.995.989.
Dengan kata lain ada kenaikan sebesar Rp507.533.166.226 atau naik 33,54 persen dibandingkan tahun anggaran 2023 (sebelum perubahan) sebesar Rp1.513.431.829.763.
Hal itu disampaikan seusai rapat Paripurna di DPRD Nunukan tentang penyampaian nota pengantar keuangan rencana APBD Kabupaten Nunukan tahun anggaran 2024.
“Secara umum APBD Nunukan tahun 2024 sangat menggembirakan, karena di tahun 2024 APBD capai angka Rp2 triliun lebih dibanding sebelumnya,” kata Hanafiah kepada TribunKaltara.com, Senin (30/10/2023), pukul 14.00 Wita.
Menurutnya meningkatnya APBD, banyak hal yang dapat dilakukan pemerintah daerah, utamanya dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Peningkatan APBD menjadi peluang dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Ini luar biasa. Tidak mudah meningkatkan APBD,” ucapnya .
Dia berharap APBD tahun 2024 nantinya dapat dikelola secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Semoga di tahun berjalan tidak ada hal bersifat darurat yang kita hadapi. Sehingga kita dapat mengoptimalkan APBD untuk masyarakat,” ujar Hanafiah.
Iya menyebut peningkatan infrastruktur masih menjadi tugas prioritas pemerintah daerah.
“Kita sadar masih banyak infrastruktur yang harus kita benahi dan tingkatkan. Terutama di wilayah empat,” tuturnya.
Pendapatan daerah tahun 2024 secara keseluruhan diestimasikan sebesar Rp1.687.974.248.257. Mengalami kenaikan sebesar Rp201.542.418.494 atau naik sebesar 13,56 persen.
Dibandingkan tahun anggaran 2023 (sebelum perubahan) sebesar Rp1.486.431.829.763.
Pendapatan daerah tahun 2024 terdiri dari:
Pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2024 sebesar Rp104.176.542.730. Turun sebesar Rp5.867.985.729 atau turun 5,33 persen. Dibandingkan tahun anggaran 2023 (sebelum perubahan) sebesar Rp110.044.528.459.
Pendapatan transfer tahun 2024 sebesar Rp1.574.236.125.527 naik sebesar Rp197.848.824.223 atau naik 14,37 persen. Dibanding tahun anggaran 2023 (sebelum perubahan) sejumlah Rp1.376.387.301.304.
Lain-lain pendapatan yang sah pada 2024 sebesar Rp12.748.154.364. Mengalami kenaikan dibanding tahun anggaran 2023 (sebelum perubahan) sejumlah nol rupiah.
Belanja operasi tahun 2024 sebesar Rp935.392.529.284. Naik sebesar Rp88.673.640.497 atau naik 10,47 persen. Dibandingkan tahun anggaran 2023 (sebelum perubahan) sebesar Rp942.867.934.732.
Belanja modal tahun 2024 sebesar Rp502.248.920.287. Naik sebesar Rp191.706.521.243 atau naik 61,73 persen. Dibandingkan tahun anggaran 2023 (sebelum perubahan) sebesar Rp310.542.399.044.
Belanja tidak terduga tahun 2024 sebesar Rp15 miliar lebih, mengalami kenaikan sebesar Rp367 juta lebih atau naik 2,45 persen. Dibandingkan tahun anggaran 2022 (sebelum perubahan) sebesar Rp14.992.173.987.
Kemudian belanja transfer tahun 2024 sebesar Rp292.805.712.200. Naik sebesar Rp47.776.390.200 atau 19,50 persen. Dibandingkan tahun anggaran 2023 (sebelum perubahan) sebesar Rp245.029.322.
Sementara itu untuk rencana pembiayaan daerah dalam APBD tahun anggaran 2023 terdiri dari:
Penerimaan pembiayaan pada 2024 sebesar Rp335.990.747.732 yang bersumber dari prediksi penerimaan sisa lebih perhitungan anggaran daerah tahun 2023 dan sisa anggaran DAK (dana alokasi khusus), BKP, Jampersal tahun 2023 dan pencairan dana cadangan.
Selanjutnya pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp3 miliar digunakan untuk penyertaan modal kepada Bank daerah.
Kemudian pembiayaan netto sebesar Rp332.990.747.732. Pembiayaan netto tersebut dimaksudkan untuk menutup defisit anggaran daerah tahun anggaran 2024.
Penulis: Febrianus Felis