-Tarakan-
Masih sibuk dan fokus pada pemeriksaan keuangan pemerintah daerah (pemda) di Kalimantan Utara (Kaltara) untuk anggaran 2015, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Kaltara menyatakan baru akan melihat dan menelisik selisih uang sebanyak Rp 17.297.737.767, yang berbeda dari hasil audit BPK dengan jumlah setoran PT PMJ (Pipit Mutiara Jaya) yang tertera pada putusan Mahkamah Agung (MA).
“Untuk kasus ini saya sudah dengar, kalau tidak salah tahun 2011 waktu masih ikut Kaltim. Sekarang ini masalah KTT dan PMJ kan sudah masuk ranah hukum dan sudah ada putusannya. Jadi sekarang kami hanya mantau saja,” kata Arif, Humas BPK Kaltara, Minggu (1/5).
Terkait selisih nominal dari hasil audit BPK Kaltim dengan nilai setoran serta putusan MA, Arif mengaku BPK Kaltara belum melakukan koordinasi dengan BPK Kaltim.
“Itu karena kejadiannya di tahun 2011 maka kami harus konfirmasi dulu ke BPK Kaltim. Namun memang sampai sekarang kami belum ada koordinasi dengan Kaltim terkait hal ini. Karena kami fokus ke pemeriksaan keuangan 2015 dulu,” ujarnya kepada Radar Tarakan.
Menurutnya pihaknya tidak bisa memberikan pendapat sebelum melakukan kajian terlebih dahulu. “Harus kami tanyakan dulu yang sebenarnya seperti apa. Tidak bisa langsung memberi pendapat atau apa, karena kami harus lakukan pengkajian dulu. Harus ada komunikasi dengan tim yang melakukan audit dulu,” tuturnya.
Menyinggung terkait pemeriksaan keuangan yang sedang dilakukan, apakah masalah ini menjadi bagian atau masuk didalam subjek yang sedang diaudit, Arif tidak bisa memberikan banyak komentar.
“Berdasarkan kode etik, kami tidak boleh membicarakan apapun terkait pemeriksaan yang masih dalam proses. Sehingga kami tidak bisa memberikan informasi apakah itu akan masuk dalam pemeriksaan keuangan atau tidak,” ungkapnya.
Namun, Arif menyebutkan, setelah pemeriksaan keuangan, selesai maka pihaknya akan melihat dan menelisik kasus ini lebih dalam, termasuk mencari dimana selisih nominal tersebut.
“Kalau sudah selesai dengan pemeriksaan keuangan baru kami lihat dan telisik itu. Apa sih yang terjadi. Apalagi muncul di media juga baru-baru ini. Yah, mohon pengertiannya dan sabar dalam sebulan ini,” ucap Arif.