Koran Kaltara,
Rabu, 23 Februari 2022
TARAKAN, Koran Kaltara – Dengan daya tampung sekitar 400-an orang, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan saat ini sudah over kapasitas dengan jumlah warga binaan mencapai 1.400-an orang.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan mendorong lahan Pemkot Tarakan untuk bisa dihibahkan ke Lapas Tarakan.
Sekretaris Komisi I DPRD Tarakan, Dino Andrian menuturkan pihaknya akan mengupayakan lahan Pemkot Tarakan yang akan dihibahkan ke Lapas Tarakan.
Lahan seluas 5 hektare nantinya akan melalui kawasan siap bangun dengan posisi yang berada di kawasan pemerintahan di Jalan Sabindo 2, Kelurahan Juata Laut, Tarakan Utara.
Namun, ia menuturkan masih menunggu surat terkait hibah lahan tersebut dari Pemkot Tarakan.
Setelah proses administrasinya selesai, pihaknya baru bisa menggelar rapat pleno dan mengambil persetujuan bersama anggota DPRD Tarakan. Dengan adanya Lapas baru, diharap mampu mengatasi kelebihan kapasitas.
“Sampai hari ini kami belum menerima surat itu. Sekarang kami masih menunggu. Kalau misalkan seminggu ke depan tidak ada surat yang masuk, kami akan panggil lagi pihak perumahan itu,” katanya, ditemui usai rapat dengar pendapat di DPRD Tarakan, Selasa (22/2/2022).
Menurutnya, mesti hak bebas dibatasi, setidaknya warga binaan diperlakukan lebih manusiawi. Bahkan satu sel bisa diisi hingga 26 orang warga binaan.
“Kondisi ini sebenarnya tidak hanya di di Lapas Tarakan, bahkan lapas seluruh Indonesia juga kelebihan kapasitas. Ditambah kondisi anggaran serba terbatas ini,” bebernya.
Kepala Lapas Tarakan, Arimin saat dikonfirmasi juga mengatakan belum menerima persyaratan atau hal lain berkaitan administrasi soal hibah lahan.
Meski ia berharap dari Komisi I DPRD Tarakan bisa mendorong dan memfasilitasi dari sisi dukungan dewan.
“Memang kalau misalnya betul dihibahkan ke kami dan lokasinya memadai untuk dibangun lapas, lalu kami usulkan ke pusat untuk dibangunkan. Mudah-mudahan pusat menyetujui dan ada dananya. Tentu bisa membantu kita juga mengurangi over kapasitas,” katanya. (*)
Reporter: Sahida
Editor: Rifat Munisa