Koran Kaltara,
Jum’at 25 Februari 2022
NUNUKAN, Koran Kaltara – Kasus aktif di Kabupaten Nunukan terus meningkat. Pasalnya, ada 229 kasus baru positif Covid-19 yang ditemukan dalam sehari, yakni pada Kamis (24/2/2022).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan, Sabaruddin menjelaskan, ratusan kasus baru ini merupakan hasil transmisi lokal. Terbanyak di Kecamatan Nunukan 93 kasus, lalu di Sembakung 64 kasus dan Nunukan Selatan 21 kasus.
“Kasus baru hari ini (kemarin) tersebar di 13 kecamatan, termasuk di Krayan Timur dan Krayan Barat,” terangnya kepada Koran Kaltara, Kamis (24/2/2022).
Meski ada penambahan kasus yang baru, namun ada kasus yang telah dinyatakan sembuh pada Kamis (24/2/2022).
“Itu jumlahnya ada sekitar 122 orang, 31 orang merupakan karyawan PT MIP Sembakung dan 91 orang ini dari pelajar repatriasi yang ada di Rusunawa,” sebutnya.
Saat ini, kata dia, ada sekitar 618 kasus aktif di Kabupaten Nunukan. Namun begitu, ada 9 orang yang menjalani perawatan di RSUD Nunukan dan dua orang di Rusunawa.
“Sisanya sebanyak 607 kasus saat ini menjalani isolasi mandiri,” tambahnya.
Untuk penyebaran zona di setiap kecamatan, kata dia, saat ini sudah ada enam kecamatan masuk zona oranye atau risiko sedang, dan ada 10 kecamatan zona kuning atau resiko rendah, serta sisanya masuk zona hijau atau tidak terdampak.
Sabaruddin juga tak membantah jika sejak awal bulan Februari, peningkatan kasus di Kabupaten Nunukan memang begitu signifikan.
Kenaikan kasus ini, ditegaskannya tak hanya terjadi di Nunukan, namun di beberapa daerah lainnya di Indonesia.
“Kalau secara akumulasi, total kasus sampai saat ini berjumlah 7.004 kasus dengan 6.249 kasus yang sembuh atau 88 persen. Kemudian kasus kematian covid masih sama, sebanyak 137 orang atau 1,96 persen,” tuturnya.
Terlepas dari itu, Sabaruddin menegaskan saat ini pemerintah tengah berupaya untuk melakukan percepatan vaksinasi. Hal ini salah satu kegiatan prioritas dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Termasuk juga lebih meningkatkan penerapan protokol kesehatan. Bahkan, jika berada di luar rumah, diwajibkan untuk menggunakan masker. Karena kita tidak tahu penularan itu di mana dan kapan. Makanya harus selalu membersihkan diri usai berada di luar rumah,” pungkasnya. (*)
Reporter: Asrin
Editor: Hariadi