Koran Kaltara,
Selasa, 1 Maret 2022
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Sebagai salah satu daerah terluar di Bulungan, fasilitas layanan kesehatan sangat dibutuhkan warga di Kecamatan Bunyu.
Pembangunan rumah sakit pratama tahun ini, menjadi angin segar bagi tenaga medis yang melakukan pelayanan, termasuk bagi masyarakat yang akan mendapat pelayanan kesehatan.
Pada 2023 RS Pratama ditargetkan bisa difungsikan. Bangunan dan fasilitas pendukung untuk rumah sakit tersebut mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) hingga Rp109 miliar.
Sebagai pendukung layanan publik tersebut, bangunan pelabuhan saat ini juga diharapkan bisa segera terbangun di Pulau Bunyu.
Kepala Puskesmas Bunyu dr Adnan mengatakan, selama ini tak jarang pasien harus dirujuk ke luar, seperti ke Tarakan.
Ia mengungkapkan, sebagai wilayah yang masuk dalam 3T atau terdepan, terpencil dan tertinggal, berbagai sarana infrastruktur di Bunyu perlu menjadi prioritas.
“Pembangunan rumah sakit ini sudah sekitar 10 tahun lalu kami usulkan dan baru hari ini terealisasi. Ini akan sangat mempermudah layanan kesehatan bagi masyarakat. Meskipun namanya pratama ini adalah layanan tahap awal, tapi ini sangat masyarakat harapkan,” ujarnya.
Di sisi lain, ia berharap pelabuhan segera bisa dibangun, jika sewaktu- waktu pasien diharuskan dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih intensif.
Kemudian dalam jangka panjang jika rumah sakit sudah terbangun dan melakukan pelayanan, agar lebih efektif, ia menilai juga diperlukan adanya fasilitas helikopter.
“Menggunakan transportasi air memang bisa, tetapi jika cuaca tidak mendukung tentu harus ada alternatif lain. Ke depan kami berharap juga ada helikopter khusus untuk transportasi pasien, agar lebih mudah,” kata Adnan, mewakili harapan warga Bunyu.
Dia mengatakan, Bunyu yang memiliki jumlah penduduk berkisar 13 ribu di 3 desa. Di situ hanya ada satu layanan kesehatan berupa Puskesmas sehingga cukup menguras tenaga dan biaya.
Akses terdekat untuk rujukan adalah Tarakan dengan menggunakan transportasi air. Namun jika cuaca tak mendukung atau rumah sakit penuh, maka pasien tak bisa melanjutkan pengobatannya.
“Nantinya ada pelabuhan juga sangat mendukung, ke depan rumah sakit ini juga bisa menjadi pusat rujukan beberapa pulau yang berdekatan dengan Bunyu. Hanya ada satu Puskesmas itu tidak cukup, angka rujukan kami cukup tinggi,” tambahnya.
Berbagi usulan fasilitas publik di Bunyu ini, turut disuarakan Anggota DPR RI Komisi 6 Dedy Yevri Sitorus. Untuk pelabuhan diagendakan bakal bangun tahun ini.
Selain itu, akses infrastruktur jalan dari pemukiman menuju RS Pratama Bunyu, juga menjadi perhatian.
“Dalam waktu dekat saya akan bertemu dengan Direksi Pertamina. Saya juga akan usulkan untuk jalan ini diaspal,” imbuh dia. (*)