Koran Kaltara, 11 April 2022
TANA TIDUNG, Koran Kaltara – Untuk mengetahui tingkat ekonomi masyarakat, Desa Sepala Dalung, Kecamatan Sesayap Hilir melakukan pendataan.
Salah satunya menghitung jumlah rumah budidaya sarang walet yang telah menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi warga desa setempat.
Kepala Desa Sepala Dalung, Suryansyah mengatakan, bahwa budidaya sarang walet menjadi salah satu sektor pengembangan potensi pertanian di wilayahnya.
Dari sekitar 250 rumah sarang walet 228 diantaranya telah terdata dan milik warga setempat.
Sedangkan sisanya diperkirakan milik petani yang berasal dari luar Sepala Dalung.
“Berdasarkan pendataan kami, 228 rumah sarang walet ini sudah menghasilkan setiap bulannya atau sudah bisa dipanen dengan penghasilan yang bervariasi. Tetapi yang paling besar bisa mencapai 1 kilogram sekali panen, tetapi ada juga yang hanya setengah kilogram, bahkan beberapa ons saja,” terangnya, Senin (11/4/2022).
Harga saat ini Rp10,3 juta per kilogram untuk jenis mangkok atau baik, sedangkan kualitas patahan atau juga sering disebut cong memiliki harga kisaran Rp7 jutaan per kilogram.
Dengan demikian, pendapatan warga dari budidaya rumah sarang walet sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Belum lagi, masyarakat Desa Sepala Dalung juga memiliki sumber pendapatan lain selain memelihara burung walet.
Saat ini, kata Suryansyah, warga yang bisnis sarang walet di Sepala Dalung masih stagnan, tidak meningkat tidak juga menurun.
Namun, jika dilihat dari populasi, jumlahnya relatif banyak. Pasalnya, bukan hanya warga setempat yang membuka rumah sarang walet, namun juga warga luar Sepala Dalung.
“Dengan adanya pendataan ini, supaya kita tahu tingkat perekonomian masyarakat yang tinggal disini,” ungkapnya. (*)
Reporter: Sofyan Ali Mustafa
Editor: Didik