Koran Kaltara,
Kamis, 19 Mei 2022
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Perekonomian Kalimantan Utara tahun 2022 dibuka dengan catatan positif.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara mencatat, ekonomi mampu tumbuh 4,53 persen di triwulan I 2022, atau sepanjang Januari hingga Maret kemarin.
Kepala BPS Kaltara, Tina Wahyufitri mengatakan, sektor transportasi menjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan tinggi hingga 12,53 persen.
Informasi yang BPS terima, kondisi ini didukung adanya penambahan trayek damri Tanjung Selor – Samarinda pada pertengahan 2021 lalu.
“Penambahan trayek berhasil meningkatkan jumlah penumpang pada triwulan I-2022 dibanding triwulan I-2021,” kata Tina, baru-baru ini.
Dibandingkan periode sama tahun lalu, pengiriman barang melalui kapal laut juga meningkat 11,28 persen.
Selain itu, pemenuhan kebutuhan dengan belanja online telah menjadi alternatif yang diminati masyarakat Kalimantan Utara semenjak pandemi. Sehingga jasa pengiriman terus mengalami peningkatan.
Kemudian, adanya rencana pembentukan Peraturan Daerah (Perda) speedboat nonreguler berimplikasi terhadap pemenuhan sertifikasi khusus agar memenuhi standar.
“Dengan begitu, tentunya speedboat yang beroperasi lebih aman dan nyaman bagi penumpang, sehingga turut mendukung peningkatan jumlah penumpang,” jelasnya.
Sementara itu, kinerja pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua berlangsung di sektor perdagangan sebesar 11,11 persen.
Ini didukung kinerja pada seluruh subkategori. Seperti perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya tumbuh 8,71 Persen; perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor tumbuh 11,33 Persen.
“Penjualan kendaraan roda dua meningkat 14,21 persen dan kendaraan roda empat meningkat 15,80 persen,” kata Tina.
Lanjut dia, angka penjualan mobil whole sales Januari 2022 lebih tinggi 58,88 persen dibanding penjualan mobil whole sales Januari 2021.
Penjualan otomotif juga meningkat di bulan Maret sebesar 16 persen.
“Sehingga dibandingkan periode sama tahun lalu, perdagangan kendaraan bermotor mengalami pertumbuhan,” lanjutnya.
Adapun, lapangan usaha akomodasi dan makan minum menempati urutan tertinggi ketiga dengan pertumbuhan 9,63 persen.
Salah satu fenomena ekonomi yang mendukung kinerja ini adalah adanya Pasar rakyat Kampung Mamolo di Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan yang menjadi objek wisata kuliner baru di tahun 2022.
“Pasar rakyat ini ramai pengunjung karena menu olahan laut dan pelengkapnya komplit tersedia dengan harga yang sangat murah. Sehingga turut meningkatkan perekonomian nelayan dan pekebun, terutama di Kabupaten Nunukan, dan mendorong peningkatan jasa penyediaan makan minum di Kaltara,” jelasnya.
Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang dan akomodasi lainnya di Kaltara juga disebut tumbuh 24,18 persen pada Triwulan I-2022.
Adapun, sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif 1,77 persen. Fenomena pendukung sektor ini antara lain tumbuhnya subkategori pertanian sebesar 5,96 persen dan subkategori perikanan sebesar 3,26 persen.
Dari subsektor pertanian, tumbuhnya kegiatan ekonomi tercermin dari produksi Gabah Kering Giling (GKG) yag meningkat 7,4 persen.
Sementara, subsektor perikanan dipengaruhi tingginya permintaan rumput laut dari Makassar dan Surabaya.
“Pembudidaya rumput laut di Kaltara mampu memproduksi 4000 ton setiap bulannya untuk pengiriman ke Makasar dan Surabaya. Sehingga secara y-o-y di tahun 2022 ini produksi rumput laut mengalami peningkatan,” paparnya.
Lanjut dia, sektor pertambangan tumbuh 7,7 persen. Kinerja positif sektor ini didorong pertumbuhan pada seluruh subkategori.
Pertambangan minyak dan gas bumi tumbuh 1,23 persen, pertambangan batubara dan lignit tumbuh 8,83 Persen, pertambangan bijih logam tumbuh 6,96 Persen, serta pertambangan dan penggalian lainnya tumbuh 4,86 persen.
“Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target produksi batu bara 2022 mencapai 663 juta ton. Target yang ditetapkan meningkat 9,37 persen dari produksi batubara tahun 2021 yang sebesar 606,22 juta. Hal ini turut memicu daerah untuk meningkatkan produksi batu bara, tak terkecuali juga di Kaltara,” paparnya.
Adapun, industri pengolahan mengalami pertumbuhan di angka 0,29 persen. Ini didukung pertumbuhan kegiatan di industri makan minum sebesar 8,82 persen, Industri tekstil sebesar 13,82 persen, industri kulit sebesar 4,68 persen, industri kertas sebesar 6,00 persen dan industri kimia sebesar 2,41 persen.
“Selain itu, beroperasinya kembali beberapa pabrik setelah lama off karena pandemi, mendorong peningkatan permintaan akan mesin dalam industrinya. Salah satunya yakni pabrik PT BSS Malinau,” jelas Tina.
Dari sejumlah lapangan usaha di Kaltara, sektor konstruksi justru mengalami kontraksi negatif 3,53 persen. Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia, pengadaan semen Kalimantan Utara triwulan I 2022 mengalami kontraksi 19,51 persen.
“Realisasi belanja pemerintah tercatat 8,82 persen. Ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 10-11 persen. Realisasi belanja modal juga masih belum terlaksana di triwulan I 2022, dimana saat ini masih dalam tahap pelelangan,” ungkap Tina. (*)
Reporter: Agung Riyanto
Editor: Nurul Lamunsari