Koran Kaltara,
Selasa, 6 September 2022
TARAKAN, Koran Kaltara – Penyesuaian tarif speedboat yang mendadak tanpa sosialisasi membuat penumpang mengeluhkan kondisi ini.
Tak hanya penumpang, agen penjualan tiket juga mengeluhkan tarif yang belum sesuai dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mencapai 30 persen.
Salah satu penumpang yang tiba di Pelabuhan Tengkayu I dari Tanjung Selor, Rusdianto mengaku terkejut saat beli tiket.
Tarif baru sudah menjadi Rp145 ribu, padahal sebelumnya hanya Rp130 ribu.
“Cukup lumayan, dari Rp130 ribu menjadi Rp145 ribu. Saya kira agak memberatkan masyarakat, terlalu besar kalau segitu, agak mahal,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga diminta meninjau ulang tarif speedboat saat ini. Karena banyak pelaku usaha yang tengah bangkit dari keterpurukan karena badai Covid-19, sudah harus dihadapkan dengan situasi dan kondisi akibat kenaikan harga BBM.
“Kita kemarin sudah habis-habisan. Ini baru mau jalan, sudah dihadapkan dengan tarif baru. Kalau seperti kita yang harus ke sana-kemari, tentu sangat memberatkan. Seharusnya ini jangan dadakan seperti ini, tetapi dirapatkan dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat kita. Kalau begini ceritanya, yang susah tambah susah,” keluhnya.
Sementara itu, salah satu agen juga mengeluhkan tarif baru. Meskipun sudah ada penyesuaian, namun tarif baru dinilai belum tepat karena kenaikan harga BBM mencapai 30 persen, seharusnya tarif speedboat juga naik 30 persen.
“Pemerintah naikkan harga BBM 30 persen, kenapa harga tiket speedboat tidak dinaikkan 30 persen juga. Tapi ya kita namanya pelayanan jasa, apa yang ditentukan pemerintah ya ikut saja,” sebut Rico Ardiansyah
Agen-agen menganggap ini masih kurang, meskipun sudah dibicarakan oleh Gaspadap dan Dinas Perhubungan.
“Tetapi kalau tarif Rp280 ribu tujuan Tarakan – Nunukan belum sebanding dengan kenaikan harga BBM, seharusnya Rp300 ribu supaya kenaikan tarif 30 persen juga,” terang Rico.
Untuk itu, ke depanya diharapkan jika ada kebijakan penyesuaian tarif harus disosialisasikan jauh hari supaya masyarakat tidak kaget.
“Kita tidak berani juga menaikkan tarif sendiri, meskipun kenaikan harga BBM sudah sejak Sabtu lalu. Kita juga sudah sempat beli dengan harga Rp10 ribu per liter tetapi tarif masih yang lama. Baru hari ini (kemarin) kita menggunakan tarif baru,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sofyan Ali Mustafa
Editor: Nurul Lamunsari