Koran Kaltara,
Rabu, 2 November 2022
TARAKAN, Koran Kaltara– Pertamina EP Tarakan Field Tarakan, kembali melakukan tajak sumur baru yang berlokasi di PAM 17.1 dan PAM 17.4 di Kelurahan Kampung Satu Skip pada Selasa (1/11).
Masing-masing sumur baru ini diperkirakan mampu menghasilkan minyak mentah sebanyak 400 barel per hari. Dengan demikian, produksi minyak di Tarakan naik menjadi 800 barel perhari.
Field Manager Pertamina EP Tarakan Field, Isrianto Kurniawan mengatakan bahwa selama 5 tahun terakhir pihaknya baru bisa melakukan pengeboran di Tarakan, keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi yang harmonis dengan pemerintah kota Tarakan, sehingga proses pembebasan lahan bisa berjalan dengan baik.
“Pengeboran sumur 17.4 ini bisa menghasilkan 400 barel, semiga bisa sebagai pembuktian bahwa masih ada hydrocarbon yang ada di Tarakan. Akan ada 3 sumur baru, kalau dilihat ini hanya 1 sumur pemboran tetapi kita sudah siapkan 4 titik yang kalau ada hasilnya akan menjadi berkah bagi masyarakat Tarakan, karena dengan adanya pemboran ada beberapa lapangan kerja baru yang terbuka,” terangnya, Selasa (1/11).
Wali kota Tarakan, Khairul menambahkan bahwa sumur baru ini diharapkan bisa memproduksi sesuai prediksi yaitu 400 barel perhari, sehingga jika ada 2 sumur maka akan ada tambahan minyak 800 barel perharil yang diproduksi oleh Pertamina EP.
“Ini tentu kontribusi cukup berharga, saya kira dalam krisis BBM saat ini apalagi target secara nasional sebesar 660 ribu barel perhari mudah-mudahan bisa tercapai dan tarakan bisa menyumbang. Saya kira di Tarakan sudah habis, kalaupun sisa-sisa tetapi saya kira apa yang dilakukan ii bisa menjadi pemicu sumur-sumur lainnya, termasuk juga mendapatkan gas,” imbuhnya.
Gas alam sangat dibutuhkan di Tarakan, terutama untuk bahan bakar pembangkit listrik, dan supay jaringan gas rumah tangga untuk masyarakat. Karena selama ini, kontribusi terbesar gas berasal dari pulau Bunyu, sehingga saat terjadi penurunana tekanan mempengaruhi ketersediaan listrik di Tarakan.
“Beberapa titik sudah kita korek disini, tetapi ternyata tidak stabil gasnya. Mudah-mudahan kedepan bisa lagi mendapatkan sumur-sumur gas baru, minimal untuk mendukung kegiatan di Tarakan yang saya kira lumayan besar kebutuhan listriknya, bahkan setiap hari ada peningkatan,” ucapnya.
Energi listrik dari PLN yang awalnya over kapasitas, sekarang agak keteteran karena pertumbuhan permintaan di Tarakan cukup signifikan, sehingga diluar prediksi yang sudah direncanakan. Meskipun sudah dikomunikasikan dengan PLN untuk tidak mengandalkan gas, tetapi kebutuhan gas masih sangat besar.
“Mudah-mudahan sumur-sumur ini mampu menghasilkan gas yang besar juga, untuk memenuhi kebutuhan energi di Tarakan. Mari kita doakan semoga sumur 17.1 dan 17.4 membuahkan hasil seperti yang kita harapkan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sofyan Ali Mustafa
Editor: Edy Nugroho