Koran Kaltara, 15 Juli 2022
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Setelah sempat dinilai mandek, sejumlah kegiatan pembangunan PLTA di Sungai Kayan Kecamatan Peso sudah mulai berjalan.
PT. Kayan Hydro Energy (KHE) selaku pemrakarsa telah melakukan berbagai kegiatan di lapangan. Salah satunya land clearing.
Wakil Bupati (Wabup) Bulungan Ingkong Ala mengatakan, pihaknya telah menerima informasi perkembangan progres pengerjaan PLTA dari pihak investor.
Namun demikian untuk memastikan realisasi di lapangan, pada bulan ini, sebagai tim evaluasi pengembangan investasi daerah, dirinya akan melakukan pengecekan langsung ke lapangan.
“Mereka sudah ada progres, dan bulan-bulan ini kita akan lakukan pengecekan lapangan. Meskipun ada beberapa izin yang masih berproses, sejauh ini infonya beberapa infrastruktur dipersiapkan,” ujarnya, Kamis (14/7/2022).
Akses pembangunan infrastruktur menuju kawasan PLTA dilaporkan sudah dilakukan.
Termasuk pembangunan gudang dilakukan pihak KHE. Juga rencana gedung perkantorannya.
Meski begitu, ia belum mendapat informasi dari KHE, agenda terdekat akan melakukan apa untuk kegiatan pengembangan PLTA itu.
“Belum ada info untuk itu, tak seperti pengelola KIPI sudah melakukan presentasi progres. Dan dalam hal ini saya juga minta untuk KHE untuk melakukan presentasi kembali terkait progres itu,” katanya.
Diharapkan ada laporan rutin setiap bulan atau tiga bulan sekali, agar diketahui kendala dan pengembangan yang dilakukan di lapangan.
Sementara itu, sebelumnya KHE telah merencanakan melakukan peledakan batu di Sungai Kayan, tepatnya di kawasan pembangunan bendungan PLTA pada Juli ini.
Namun hingga saat ini belum diketahui progresnya. Terkait hal itu Ingkong Ala menegaskan akan mengecek langsung ke lokasi.
Terkait PLTA juga menjadi atensi pada evaluasi pengembangan KIPI.
Pemkab Bulungan berharap pembangunan PLTA sejalan dengan adanya KIPI, karena PLTA digadang-gadang menjadi sumber energi untuk aktivitas kawasan industri tersebut.
Sebelumnya, Manajer Operasional PT KHE Khaeroni mengatakan, pihaknya masih terkendala izin, untuk melakukan proses peledakan. Izin tersebut dikatakannya masih berproses di Mabes Polri.
“Kami masih menunggu izinnya, tapi kita optimis bulan ini (Juli) proses peledakan bisa dilakukan. Area peledakan juga terus dipersiapkan,” ujar dia.
Setidaknya memerlukan waktu sekitar 6 bulan, ketika nantinya dilakukan peledakan. Sementara ini baru mempersiapkan lokasi, sebab untuk bisa membeli bahan peledak pihaknya juga masih menunggu izin tersebut.
Seperti diketahui, sejauh ini bendungan satu diproyeksikan akan menghasilkan listrik sebesar 900 megawatt (MW), bendungan dua 1.200 MW, bendungan tiga 1.800 MW, bendungan empat 1.800 MW dan bendungan lima 3.300 MW.
Secara keseluruhan, dari kelima bendungan ini akan menghasilkan daya sebesar 9.000 MW. Diperkirakan pembangunan bendungan satu membutuhkan waktu sekitar empat tahun. (*)
Reporter: Norjannah
Editor: Edy Nugroho