Koran Kaltara, 22 Januari 2022
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Sejumlah desa di Kabupaten Bulungan, hingga saat ini masih belum menikmati layanan listrik PLN.
Tak hanya itu, beberapa desa juga kesulitan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Untuk itu, desa yang masuk kategori terisolir tersebut, minim akses informasi. Apalagi dengan jarak lokasi ke kota jauh.
Seperti disampaikan, Kepala Desa Long Lejoh Kecamatan Peso, Irawan. Dia mengatakan, jaringan telekomunikasi menjadi kebutuhan saat ini. Namun di desanya belum terlayani. Begitu pun listrik 24 jam.
“Sementara ini, listrik menyala mulai dari pukul 18.00 Wita hanya sampai pukul 23.00 Wita, menggunakan mesin diesel,” ujarnya.
Desa yang dihuni sekitar 108 KK tersebut, berharap bisa dibangunkan tower jaringan telekomunikasi. Seperti halnya desa lainnya.
“Kami berharap daerah bisa mewujudkan itu, meskipun ada program jaringan bakti aksi melalui desa, jangkauannya sangat terbatas, bahkan kadang sulit diakses,” bebernya.
Selain Desa Lejoh, saat ini Desa Long Peso, Kecamatan Long Peso, berupaya mewujudkan desanya menjadi desa pintar desa digital yang merupakan salah satu program prioritas Bulungan saat ini.
Kepala Desa Long Peso, Pulinop, mengatakan, sebagai desa yang direncanakan sebagai pilot project program tersebut, berharap ada jaringan internet dari bakti aksi dengan jangkauan lebih luas.
“Rencana desa digital, masa tidak ada jaringan, kalau yang bakti aksi itu terbatas jaringannya,” kata dia
Berbeda dengan Long Lejoh, listrik di Long Peso sudah terlayani 24 jam. Sebanyak 106 KK yang ada saat ini juga relatif bisa terlayani jaringan telekomunikasi. Meskipun untuk layanan internet juga masih terbatas.
“Nanti akan kami bangun untuk fasilitas layanan jaringan internet yang bisa diakses masyarakat, semoga bisa sampai ke 4G jaringannya,” tandasnya. (*)