Koran Kaltara, 23 Oktober 2021
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Pengembangan Food Estate Delta Kayan Bulungan kembali akan disuarakan. Hal ini juga menjadi prioritas daerah yang bakal disampaikan kembali ke Presiden RI Joko Widodo, yang diagendakan bakal ke Bulungan November 2021 mendatang.
Kepala Badan Perencanaan, Pengembangan, dan Penelitian Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Bulungan, Iwan Sugianta mengatakan, food estate masih jadi prioritas. Pasalnya skema pertanian terpadu juga menjadi daya dorong untuk mewujudkan visi dan misi kepala daerah hingga 2024 mendatang.
“Presiden mau ke Bulungan, paling tidak Bulungan punya nilai jual yang besar. Tentu salah satunya adalah yang kaitannya dengan pengembangan green industry (industri hijau). Kemudian food estate juga salah satu yang kita dorong dan sampaikan lagi ke presiden,” ujarnya.
Food estate juga diyakini sebagai faktor penunjang sejumlah program strategis nasional (PSN). Sekaligus, agenda pembangunan ibukota negara baru. Terlebih, Bulungan juga menjadi daerah penyangga pangan ibukota negara.
Meski demikian, pengembangan food estate sejak 2011 lalu hingga saat ini masih terkesan mandek. Hasil pangan Bulungan dinilai masih perlu dimaksimalkan.
“Ya, untuk itu, tentu upaya masih terus kita lakukan. Memang kita harus usaha lebih keras lagi. Apalagi ini juga didorong secara nasional karena untuk mendukung IKN (ibukota negara),” jelasnya.
Kajian dan inovasi masih akan terus dilakukan Pemkab Bulungan, agar bisa memaksimalkan pangan daerah. “Sebelumnya, kita juga sudah lakukan penelitian di beberapa lokasi, untuk melihat kesuburan tanah dan memastikan potensi pertanian yang bisa dikembangkan, baik itu padi sayur dan lainnya,” katanya.
Selain itu, Bulungan juga telah menghibahkan lahan untuk pembangunan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Diharapkan ke depan, bisa menjadi sarana Bulungan meningkatkan hasil pertaniannya. “Meski masih baru, tetapi ini kita sudah mulai bergerak,” imbuhnya.
Terkait potensi kawasan food estate yang diprogramkan 50 ribu hektare, sementara yang potensial tidak sebanyak itu. Pihaknya juga memastikan bakal melakukan pemetaan kembali. “Dalam waktu dekat kita juga akan lakukan pemetaan, khusus untuk kawasan pertanian,” pungkasnya. (*)
Reporter: Nurjannah
Editor: Nurul Lamunsari